BANYUMAS – Sejumlah desa semakin mendorong peningkatan branding (unjuk citra) untuk memotivasi kelompok masyarakat dalam pemberdayaan ekonomi. Diharapkan dengan unjuk citra ini semakin mengangkat potensi lokal desa.
Kepala Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Tolchah Mansur mengatakan, pemberian merek suatu wilayah desa dinilai cukup efektif. Ini untuk memotivasi tumbuhnya potensi, hingga pemasaran produk UMKM berbasis industri kerakyatan maupun agraria.
Ia mencontohkan, unjuk citra Kampung Kelinci dinilai juga mampu meningkatkan pemberdayaan ekonomi sekitar 25 peternak kelinci di Dusun Walangsanga, Desa Sunyalangu.
“Meski demikian perlu diketahui, untuk membranding suatu kawasan desa berdasarkan potensi ekonominya tentunya tak mudah. Rendahnya kesadaran dan pengetahuan tentang branding, minimnya basis data potensi, jejaring pengetahuan dan teknologi yang minim serta tak meratanya sumber daya manusia juga menjadi tantangan proses unjuk citra desa,” jelasnya.
Karena itu butuh kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas untuk mewujudkannya. Peran pelopor, kader masyarakat, pemerintah desa, pendamping desa hingga pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menemukan hingga memasarkan unjuk citra desa agar berdampak.
Sekretaris Desa Pasir Wetan, Kecamatan Karanglewas, Tomi Ngurohman mengatakan, unjuk citra Kampung Logam serta Jepangnya Banyumas untuk Pasir Wetan, diharapkan dapat mengangkat potensi lebih dari 100 orang perajin UMKM di Pasir Wetan.
Apalagi di desa setempat terdapat banyak perajin suvenir, ahli logam, produsen hingga perancang berbagai mesin rumah tangga dan pertanian.
“Dari unjuk citra desa inilah perlu diketahui, bahwa branding bukanlah tujuan akhir. Tetapi justru sarana untuk untuk membuka lebih lebar akses penguatan kapasitas, perluasan pemasaran, hingga pemberdayaan kelompok masyarakat berdasarkan potensinya.
Pemberian branding memang kami lakukan berdasarkan potensi yang mampu diunggulkan dan berasal dari desa setempat,” katanya.
Dikatakan Tomi, usai unjuk citra, kerja kolektif untuk kesejahteraan dan kemandirian bersama sangat dibutuhkan. Sehingga unjuk citra akan semakin kuat di internal desa bahkan eksternal desa.
Adapun strategi membuat unjuk citra desa antara lain mendorong semua pihak bergerak dan bersinergi untuk membuat unjuk citra dan langkah tindak lanjutnya.
“Penguatan kerja sama dan perluasan jejaring dengan berbagai pihak terkait untuk mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia hingga pemasarannya. Menjaga kekompakan, kesadaran dan gerakan kolektif kelompok masyarakat untuk semakin memperkuat branding desa,” jelasnya.(K37-60)