BANYUMAS – Sekolah Minggon Keragaman (SMK) IV Forum Persaudaraan Lintas Iman (Forsa) Banyumas mengajak anak-anak muda untuk ikut menjaga lingkungan agar tetap asri dan lestari.
Ajakan itu muncul dalam sesi eco-spiritual saat menjadi materi sentral dalam diskusi
pada tema keragaman di Gedung Bhavana Gaha, Plandi, Watuagung Kecamatan Tambak, Sabtu-Minggu (5-6/11/2022).
Eco-spiritual merupakan cara pandang ajaran agama dalam merespon perubahan lingkungan dan iklim.
Baca Juga : PKK Karanggedang Ikut Penilaian Administrasi
Agama berperan dalam penyelesaian masalah kerusakan ekologis akibat perbuatan tangan umat manusia.
Ketua Forsa Banyumas, Musmuallim menyampaikan, semangat keberagamaan hendaknya diorientasikan untuk memberikan kedamaian bagi alam semesta.
Memahami perbedaan agama dan budaya umat lain (liyan) dan menjaga kelestarian keragaman hayati.
“Perbedaan agama dan budaya tidak dapat menghalangi peran agama dalam perlindungan hayati. Kerusakan lingkungan menjadi tanggung jawab umat manusia, khususnya umat beragama untuk bertindak preventif menjaga kelestariannya,” jelasnya, Minggu (6/11/2022).
Musmuallim menambahkan, SMK IV yang digelar selama dua hari ini mengajarkan kepedulian umat beragama terhadap eksistensi ekosistem alam.
Umat harus merawat dan menjaga alam agar tercipta harmonisasi kehidupan.
“Melalui edukasi ini, anak muda diajarkan kepeduliannya terhadap alam. Kelak peserta akan menuliskan pengalaman hidup mereka dengan liyan yang notabene sebagai umat Budha,” paparnya.
Baca Juga : Membandel Spanduk Terpasang Liar Ditertibkan
Sebagai informasi, selama dua hari peserta melakukan interactive live-in (interaksi hidup bersama) dengan umat agama Budha.
Mereka melakukan gerakan peduli ekologi melalui edukasi dan tanam pohon bersama. (aw-7)