PURWOKERTO – Sejumlah aktivis mahasiswa dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) Purwokerto menjadi
korban persekusi oleh sekelompok massa diduga dari ormas tertentu, Selasa (1/10) siang.
Keterangan yang dihimpun menyebut, massa dari ormas tersebut menggeruduk sekretariat FMN Cabang Purwokerto di Kaliputih, Kelurahan Purwokerto Wetan dan sekretariat Ranting Unsoed
Jl Riyanto Kelurahan Sumampir, Purwokerto Utara.
Selain mengacak-acak isi sekretariat, massa juga meneriaki dengan kata-kata kasar, melakukan
tindakan penganiayaan dan intimidasi. Keributan itu hanya berlangsung sekitar sepuluh menit.
“Yang datang sekitar 30an massa. Mereka mengobrak-abrik sekre. Meja dihancurin, kursi diberantakin, bendere FMN dibawa. Mereka teriak-teriak PKI karena dipostingan ada Banyumas Membara,” kata saksi yang juga anggota FMN, Iksan fathurahman.
Dia menuturkan, di sekre ada enam orang. Salah satu dari enam orang tersebut, yaitu Andre mendapat kekerasan fisik. Usai menggeruduk sekretarian FMN, sejumlah aktivis dibawa ke Reskrim Polres Banyumas untuk
diamankan. Yang dibawa ke polisi adalah Sultan, Hilmi dan Andre.
Tindakan persekusi tersebut diduga dipicu adanya ajakan dari aktivis FMN kepada pelajar dan
masyarakat, saat aksi mereka Senin (30/9), di depan Alun-Alun Purwokerto.
Sedianya, sebelum ada tindakan persekusi tersebut, FMN Purwokerto mau bergabung dalam aksi yang
digelar Aliansi Mahasiswa Banyumas (AMB), di Alun-alun Purwokerto, Selasa (1/10). Namun batal,
karena sekretariat mereka lebih dulu digeruduk sekolompok massa ormas.
Harusnya Didiskusikan
Kaitannya dengan insiden ini, Iksan fathurahman menyayangkan tindakan ormas tersebut. Jikalau ada perbedaan pendapat antara elemen mahasiswa dengan ormas, seharusnya didiskusikan. Apalagi kejadian seperti ini tidak hanya terjadi sekali.
“Gara-gara postingan ini, mereka menyangka kami PKI,” katanya sambil menunjukkan unggahan poster bertuliskan Ayo Banyumas Kobarkan Api Perjuangan di media sosial.
Sementara itu, Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun kepada wartawan, mengakui mendapatkan laporan bahwa ada suatu tindakan yang dilakukan beberapa ormas. Mereka datang ke sekre salah satu elemen mahasiswa.
Ormas itu menanyakan famplet atau selebaran yang dibuat oleh elemen mahasiswa terkait ajakan untuk aksi. Di selebaran tertulis “Banyumas Membara”. “Mereka menanyakan maksudnya apa. Ini berdasarkan hasil keterangan yang kami tampung dari para mahasiswa,” katanya.
Kapolres menambahkan, ada tiga orang mahasiswa yang dibawa ormas, kemudian mereka diamankan dan dibawa ke kantor. Intinya mereka diintimidasi. Bentuk intimidasi yang dilakukan, ada satu mahasiswa sekali kena pukul, kemudian ada yang kena dorong-dorong.
“Kami akan pelajari, mengecek lagi semua saksi dan olah TKP apa hasilnya itu akan dipelajari,” ujarnya.
Sepintas kalau dari keterangan mahasiswa, mereka keberatan apabila Banyumas itu dibuat rusuh. “Jadi prinsipnya ini mereka sudah kami minta untuk membuat laporan. Sekarang sedang diwawancara dulu guna ditindaklanjuti laporannya,” katanya.
Apabila memang ada tindakan pemukulan atau dan lain sebagainya akan dilakukan sesuai prosedur. Kalau luka berarti akan divisum, kemudian mereka diminta buat laporan dan ini menjadi dasar polisi untuk menindaklanjuti laporannya.
“Yang jelas apapun itu bentuk kegiatannya, apabila itu bertentangan dengan hukum dan dilakukan oleh siapapun akan kami tindak,” tegasnya.
Terkait dengan insiden serupa yang terjadi di sekitaran Hotel Aston Purwokerto, Kapolres mengatakan akan dicek. Apalagi pihaknya sudah mendapat informasi dan rekaman videonya.
“Nanti kami akan pelajari siapa yang bermain ini, maksud dan tujuannya apa akan pejalari motifnya apa,” katanya.
Sampai pukul 16.30, tiga mahasiswa yang dibawa ke Reskrim masih dimintai keterangan. Semua akan ditelusuri apa motifnya, maksud dan tujuannya. Saat ini status mahasiswa untuk tindakan yang dilakukan hari ini (kemarin, red)posisinya sebagai korban.
“Apakah nanti ada tindakan yang mereka lakukan bertentangan dengan aturan, apabila itu memang menjadi pemicu akan coba kami pelajari. Kami belum tahu masalahnya apa. Terkait dengan famplet Banyumas Membara, itu kami pelajari dulu semuanya,” kata kapolres. (H60,G22-20)