DALAM penanganan sarang tawon, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) jarang sekali melakukan pemusnahan dengan cara dibakar. Komandan Tagana Kabupaten Banyumas, Ady Candra yang akrab disapa Ndan AC mengatakan, triknya adalah sarang disumbat dengan kain/kapas, kemudian disemprot menggunakan BBM jenis Pertalite/Premium.
“Kami tidak menggunakan Pertamax, karena pernah dicoba, ternyata kurang kuat. Kami Tidak lupa juga pada bagian sarang tetap disemprot pada bagian dalam, sehingga mempercepat proses tawon pingsan/mati,” terang Komandan Tim 1 OTT Tagana Banyumas, Natim.
Natim mengaku, saat melakuan OTT tidak jarang terkena sengatan lebah vespa. Apabila kita tersengat, pada kesempatan pertama langsung dikompres dengan es batu. Kemudian di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pengobatan lanjutan.
Lain lagi kisah dari anggota Tim OTT bernama Rasim. Selama melakukan penanganan harus menggunakan alat keamanan, seperti menggunakan sarung tangan dan memakai topi khusus.
Saat akan melakukan operasi, pastikan lubang keluar masuk tawon ditutup. Apabila sarang tawon besar, bisa juga menggunakan kain kelambu yang membuat tawon tidak bisa leluasa beterbangan.
Pengalaman disengat tawon saat melakukan OTT diungakpkan salah seorang relawan Tim OTT bernama Sodikun. “Sebagai anggota tim juga sudah puluhan kali disengat. Tapi karena terbiasa jadi sudah tahu seperti apa rasanya setelah disengat. Kami tidak kebal. Hanya karena sudah sering dientup (disengat), rasa sakit ditahan-tahan saja,” tutur Sodikun.
Menurut dia, bagian paling terasa sakit apabila tersengat lebah adalah pada bagian kepala, leher dan jari tangan. Sengatannya bisa bikin meriang. Kalau bagian lengan, paha dan tubuh lain, paling hanya pegel selama dua hari saja dan akan sembuh setelah diobati dengan salep khusus yang beli di apotik.
Otodidak
Sebagai komandan, Ady Candra mengakui para relawan yang terjun atau tergabung dalam Tim OTT tidak ada pelatihan khusus. Kemampuan yang mereka miliki berbekal belajar mandiri (otodidak) melalui You Tube dan keberanian terjun langsung di lapangan, disertai doa.
“Mereka para relawan belajar otodidak lewat Youtube dan keahliannya terus diasah melalui pengalaman di lapangan sejak tahun 2018, sebelum Tim OTT resmi dibentuk,” jelasnya.
Bahkan Tim OTT ini juga sudah dilengkapi dengan pakaian pelindung yang aman dari sengatan tawon. Akan tetapi pakaian tersebut oleh tim tidak leluasa bergerak saat melakukan OTT.
“Pakaian khusus antisengatan sudah pernah dipakai. Tapi menurut mereka, justru tidak nyaman saat dipakai. Saat mengenakan pakaian yang antisengatan malah sulit buat memegang sarang tawon. Pakaiannya terlalu tebal, membuat berkeringat. Pergerakannya tidak leluasa saat memanjat,” tuturnya.
Oleh sebab itu, para sukarelawan tidak mau mengenakannya saat melakukan OTT. Mereka lebih suka memakai jaket dan perlengkapan sederhana yang bisa melndungi dari sengatan meski tidak maksimal.
“Saat OTT mereka cukup memakai jaket sebagai pelindung dan penutup kepala. Operasinya biasanya dilakukan malam hari untuk meminimalkan serangan. Lagi pula kalau malam, tawon sudah kembali ke sarangnya sehingga kalau dimusnahkan, tidak akan membuat sarang baru, karena bisa kena semuanya. Sarang tawon dikerubungi kelambu agar semua tawon terperangkap tidak ada yang lepas,” terang Ndan AC.
Mengutip Wikipedia, sarang atau rumah tawon Vespa (affinis) biasanya dibangun tinggi di atas pohon, tetapi juga rendah di semak-semak serta di rumahrumah. Sarang yang dibangun di pohonpohon tinggi umumnya memanjang. Tawon ini biasa membangun sarang besar di dahan pohon yang tinggi, umumnya di hutan, sebagai habitat aslinya.
Namun aktivitas manusia, seperti perambahan hutan, merampas tempatnya bersarang hingga tawon beralih hidup di atap-atap rumah warga. Tawon Vespa atau tawon Ndas merupakan salah satu jenis tawon berbahaya.
Sengatannya disebut-sebut dapat menyebabkan kematian pada manusia dalam waktu singkat bila tersengat. Tawon Vespa mempunyai ukuran tubuh sepanjang kurang lebih tiga sentimeter.
Menurut Ady, tawon Vespa atau tawon Ndas didominasi hitam dengan gelang warna kuning atau oranye di bagian sebelum ekor atau perutnya. Ini beda dengan tawon Baluh yang warnanya hitam legam ada sedikit warna kuning di ujung ekor. Jika menemukan sarang tawon di sekitar tempat tinggal, masyarakat diimbau untuk segera melapor ke petugas pemadam kebakaran setempat.
Untuk di wilayah Banyumas, masyarakat dapat langsung lapor ke Tim OTT Tagana Kabupaten Banyumas. ”Penanganan terhadap tawon Vespa atau tawon Ndas harus ekstra hati-hati. Penanganan yang keliru dapat membuat koloni tawon dalam sarang merasa terancam dan berbalik menyerang manusia,” jelasnya.
Vespa affinis telah mendapatkan reputasi yang mengerikan di Indonesia karena perilaku agresif dan sengatannya yang kuat, yang berpotensi menyebabkan anafilaksis yakni reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian.
Bagaimana dengan pencegahannya? Ady mengatakan, langkah paling mudah yakni dengan menjaga kebersihan rumah dari bangkaibangkai serangga dan tumpukan sampah makanan, karena keduanya adalah sumber makanan bagi tawon Vespa.(Sigit Oediarto-20)