BANYUMAS -Tak hanya menyebabkan tanggul jebol di Sumpiuh, hujan deras sejak Rabu (4/3) sore hingga Kamis (5/3) pagi juga membuat air Sungai Serayu meluap hingga ke wilayah Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo.
Rumah Andar (55) warga Grumbul Banjarwaru, RT 2 RW 6, Desa Banjarparakan sempat terendam luapan air Sungai Serayu dari Rabu malam hingga Kamis pagi. Tak ada korban jiwa, namun akibat hal tersebut membuat Kandar beserta isterinya harus meninggalkan rumah untuk mengungsi sejak Rabu malam.
Andar mengaku banjir besar yang meluap hingga ke rumahnya terjadi sejak tiga tahun silam. Akibat banjir itulah, ia tak berjualan nasi rames di rumah yang juga difungsikan sebagai warung tersebut.
“Banjir besar yang sampai merendam rumah ini terjadi terakhir tiga tahun lalu. Ternyata sekarang terjadi lagi. Petugas dari pemerintah dan bantuan sudah mulai berdatangan,” ujar Andar didampingi istrinya Warsinah.
Sekretaris Desa Banjaraparakan, Sudiro mengatakan, rumah yang terdampak luapan air Sungai Serayu itu memang berada tepat di bantaran Sungai Serayu. Selain rumah, genangan air juga nyaris merendam sejumlah warung-warung yang berada di tepi sungai terbesar di Banyumas tersebut.
“Hujan memang sudah turun sejak sore hingga Kamis (5/3) pagi tadi. Makanya penghuni rumah tersebut terpaksa juga harus mengungsi ke rumah saudaranya. Kita telah memastikan Kandar beserta isteri selamat,” jelasnya.
Bantuan Logistik
Hingga pukul 11.00 siang, air yang merendam rumah Kandar telah surut bersamaan dengan surutnya aliran air Sungai Serayu. Kepada korban limpasan air Sungai Serayu itu, pemerintah desa setempat telah memberikan bantuan logistik berupa beras dan mie instan karena berada di tepi Sungai Serayu, rumah tak permanen itu setiap hujan deras turun terancam luapan air Serayu.
“Berbeda dengan rumah lainnya, rumah Kandar memang satusatunya yang paling dekat dengan Serayu. Ke depan kami imbau untuk pindah lokasi saja demi keamanan. Pemdes siap membantu relokasi rumah tersebut dengan menggunakan dana renovasi rumah tidak layak huni,” ujar Sudiro.
Warga Rawalo, Eddy Wahono mengatakan, akibat hujan deras sehari semalam kemarin membuat aliran Sungai Serayu cukup besar. Bahkan dari informasi dari petugas Bendung Gerak Serayu, kondisi status Bendung Gerak Serayu mendekati status awas.
“Kenaikan air permukaan di aliran Sungai Serayu hingga menuju Bendung Gerak Serayu ini telah terjadi sejak sore. Bahkan membawa dampak pada terendamnya salah satu rumah di Banjarparakan,” kata mantan anggota Dewan Sumber Daya Air Jateng itu.(K37, K17-20)