CILACAP– Kebijakan meliburkan sementara kegiatan belajar-mengajar di sekolah, sebagai upaya untuk mengantisipasi risiko penyebaran virus korona atau Covid-19, diterapkan oleh satuan pendidikan di Kabupaten Cilacap.
Satu di antaranya di SMK Muhammadiyah Karangpucung. Pada Senin (16/2), kompleks sekolah itu sepi siswa. Kepala SMK Muhammadiyah Karangpucung, Faozi Latif mengatakan, kegiatan belajar-mengajar di sekolah, sejak hari itu memang sengaja ditiadakan. Siswa diamanatkan untuk belajar di rumah dengan model pembelajaran jarak jauh.
“Itu mendasari surat edaran dari Gubernur dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksi Coronavirus Diseae (Covid-19),” kata Faozi Latif kepada SuaraBanyumas, Senin (16/3).
Sementara itu, guru-guru berikut staf di sekolah itu tetap masuk. Mereka membenahi kondisi sekolah, di samping mengecek kegiatan belajar siswa di rumah secara online. “Gurunya hari ini bersih-bersih di sekolah, kegiatan belajar siswa di rumah juga dipantau,” ujar dia.
Sebagian guru lainnya bertindak menarik siswa yang sedang praktik lapangan di sejumlah daerah. Untuk sementara, mereka ditarik dan akan diperiksa kesehatannya.
“Yang masih sedang PKL, itu yang sedang kami jemput. Rencananya setelah kami jemput, kita antar ke Puskesmas untuk cek kesehatan,” terang dia.
Kebijakan mengamanatkan siswa belajar di rumah juga diterapkan SMA Negeri 1 Majenang. Sedangkan gurunya, kemarin tetap berangkat ke sekolah.
Kepala SMA Negeri 1 Majenang, Akhmad Basir mengatakan, kebijakan itu berlaku dalam beberapa waktu ke depan. “Untuk pembelajarannya menggunakan aplikasi-aplikasi yang rumah belajar, quipper school dan sistem pembelajaran terstruktur jarak jauh serupa,” kata Basir, saat dimintai konfirmasi oleh SuaraBanyumas, Senin (16/3).
Nantinya, siswa diberi materi sekaligus soal untuk pelatihan. “Nanti dari guru, termasuk saya, aktif mengontrol,” ujarnya.
Model pembelajaran jarak jauh, lanjut dia dalam sejumlah kesempatan sudah dipakai oleh guru-guru di sekolahnya. Karena itu, dalam penerapan kali ini tidak mengalami kendala.
“Memang maksud pemerintah ini, untuk memutus mata rantai dari penyebaran Covid-19, dengan adanya pertemuan-pertemuan yang dibatasi. Termasuk juga dengan siswa. Kemudian di sekolah menindaklanjuti, seperti di kami dengan pembelajaran jarak jauh,” ucapnya.
Model pembelajaran jarak jauh juga diterapkan di jenjang pendidikan menengah pertama (SMP). Kepala SMP Negeri 1 Majenang, Tarno mengatakan, hal itu menginduk pada kebijakan Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Cilacap.
“SMP 1 mengikuti kebijakan dinas Cilacap. Kegiatan belajar anak di rumah, berbasis online,” kata Tarno, saat dimintai konfirmasi oleh SuaraBanyumas, Senin (16/3).
Sementara itu, di SMP Negeri 2 Majenang, hari Senin kemarin siswa masuk sekolah. “Hari ini (kemarin) siswa masuk untuk menerima edukasi Covid-19, bahaya dan pencegahannya,” kata Kepala SMP Negeri 2 Majenang, Suwarno, dikonfirmasi SuaraBanyumas, Senin (16/3).
Masuknya siswa ke sekolah juga untuk menerima surat yang ditujukan kepada orang tua mereka terkait belajar di rumah. “Kemudian menerima tugas dari seluruh guru mapel untuk kegiatan di rumah sampai dengan 28 Maret 2020. Selanjutnya, akan menerima pembelajaran dan amanat guru (berbasis jarak jauh) selama siswa di rumah,” kata dia. (tg-60)