CILACAP – Musim ini PSCS Cilacap mengarungi Liga 2 di grup timur, tahun-tahun sebelumnya di grup barat. Menurut Pelatih Jaya Hartono, perpindahan grup itu tak menjadi masalah, karena skuadnya sudah siap tempur menghadapi semua tim lawan.
Menurut dia, yang bisa menjadi kendala adalah transportasi tandang ke tempat jauh. Perjalanan away ke luar Jawa harus naik pesawat terbang. Dalam suatu penerbangan bisa terjadi delay (tertunda keberangkatan karena berbagai faktor, Red). ”Semoga hal seperti itu tidai terjadi, perjalanan tim lancar tanpa kendala.”
PSCS merencanakan dalam satu lawatan sekaligus menjalani dua partai. Contoh, setelah dijamu Persis Solo (15/3) tim tak pulang ke Cilacap, tetapi langsung ke Sidoarjo, menghadapi Persigo Semeru (19/3). Lawatan lain ke Kaltim melawan Mitra Kukar (15/4), dilanjutkan melawan Persiba Balikpapan (19/4).
Demikian juga dalam away ke Biak. PSCS akan dijamu Persewar Waropen (19/7), kemudian melawan PSBS Biak (24/7). Kedua pertandingan tersebut dimainkan di Biak. Skuad PSCS direncanakan sudah berada di lokasi dua hari sebelum pertandingan, sampai saat pertandingan ke dua berarti tim berada di kota tersebut selama sepekan.
Dalam perjalanan tandang yang jauh tersebut, Jaya merencanakan membawa 22 pemain. Dari jumlah itu, yang masuk daftar 20, masih memiliki sisa dua orang. Kalau ada pemain yang tak bisa dipasang di laga berikutnya, masih ada dua cadangan lagi.
Terkait format baru Liga 2, Jaya mengatakan secara umum tak ada perubahan strategi yang signifikan. Sistem baru Liga 2 musim ini, tim juara grup otomatis naik ke Liga 1, dan dua tim runner up grup diadu untuk berebut satu tiket naik kasta.
Untuk bisa lolos langsung, pertandingan kandang jangan sampai kehilangan poin, lalu di luar kandang berusaha merebut angka sebanyak mungkin. Tim Hiu Selatan akan berjuang untuk menjadi juara grup. ”Saya juga akan lihat situasi, setelah kompetisi berjalan tim-tim mana yang bisa ditarget ambil poin penuh di laga tandang.” (bd-52).