DI salah satu Whats App Group (WAG) ada anggota grup yang menginformasikan salah satu warga di pinggiran Kota Purwokerto membutuhkan bantuan.
Penghuni rumah dan warga sekitar sudah beberapa waktu lamanya dihinggapi ketakutan akan adanya sarang/rumah tawon dengan ribuan tawon yang limbung. Tawon yang meneror warga bukan sembarang tawon, tapi merupakan koloni tawon Vespa atau yang biasa dikenal tawon Ndas yang memiliki bahasa Latin Vespa affinis.
“Rumah tawonnya sudah segede vespa, tawonnya banyak banget dan menakutkan. Tolong Ndan AC, bisa dibantu untuk ditanggulangi”. Demikian antara lain isi chat dari salah satu warga yang meminta bantuan kepada komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas.
Permintaan bantuan dari warga masyarakat tersebut tidak salah alamat. Sebab Tagana Kabupaten Banyumas memang mempunyai tim khusus untuk menangulangi masalah tawon yang diberi nama Tim OTT.
Tim OTT yang ada di Banyumas tentu bukanlah Tim OTT dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kerap melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan). Tim OTT yang ada di Kabupaten Banyumas adalah tim khusus yang dibentuk untuk memberantas koloni tawon (lebah) yang berada di dekat permukiman penduduk.
“Tim OTT Kabupaten Banyumas dibentuk awal Januari 2019. Sejak dibentuk, tim sudah melakukan 217 kali OTT. OTT bukan Operasi Tangkap Tangan seperti dilakukan KPK. Kami melakukan OTT yakni Operasi Tangkap Tawon,” terang Komandan Tagana Kabupaten Banyumas Ady Candra yang akrab disapa Ndan AC, belum lama ini.
Ndan AC mengungkapkan Tim OTT Tagana Banyumas dibentuk karena ada keresahan di tengah masyarakat akan makin banyaknya sarang atau rumah tawon Vespa di dekat permukiman penduduk. Bahkan tidak sedikit tawon membuat sarangnya di bagian atap rumah penduduk.
Sejak kasus meninggalnya satu warga Banyumas karena tersengat tawon, lanjut Ndan AC, Bupati Banyumas memberi atensi terhadap kejadian tersebut. Melalui rakor berbagai instansi, Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Banyumas dengan Tagana Banyumas dan relawan lain diminta membentuk tim yang memiliki kemampuan penanganan sarang tawon.
Hotline
Setelah dibentuk tim, dibuat hotline penanganan sarang tawon. Tujuannya agar penanganan sarang tawon di wilayah Kabupaten Banyumas dapat sinergis, terpadu dan cepat.
OTT yang dilakukan Tagana Banyumas tak hanya di wilayah Kabupaten Banyumas. “OTT kami lakukan juga sampai wilayah Kabupaten Pemalang, Purbalingga, Cilacap dan Kabupaten Wonosobo,” kata Ndan AC.
Menurut Ady Candra, Tagana Banyumas mempunyai Tim OTT di tiga lokasi. Yakni Tim 1 berkedudukan di Purwokerto yakni di Markas Komando Tagana untuk penanganan Wilayah Kota Purwokerto dan sekitarnya. Tim 1 di bawah Komando Natim yang bisa dihubungi di nomor WA 081226264238.
Tim 2 berkedudukan di Sumpiuh di bawah Komando Dasino (No. WA : 081229370322) untuk penanganan Wilayah Sumpiuh, Tambak, Kemranjen dan Somagede. Sedangkan Tim 3 berkedudukan di Cilongok di bawah Komando Darsono (No.WA:08572731 7624) untuk penanganan di Wilayah Barat Kabupaten Banyumas.
“Silakan masyarakat dapat menghubungi nomor-nomor tersebut manakala membutuhkan bantuan pemberantasan sarang tawon. Insya Allah bisa kami bantu,” pungkas Ady.
Ady mengatakan relawan yang tergabung dalam Tim OTT siap terjun ke lokasi bilamana dibutuhkan. Pada tahun 2020 hingga petengahan Maret, berdasarkan catatan di data Posko Tagana Kabupaten Banyumas, Tim OTT telah menangani 98 penananganan sarang tawon di berbagai wilayah. (Sigit Oediarto/Bersambung-20)