Dr. K.H. M. Roqib, M. Ag.
(Rektor IAIN Purwokerto)
KITA semua telah sampai pada akhir Ramadan tahun ini. Ramadan tahun ini kita jalani dalam kondisi penuh tantangan dan dilema menghadapi pandemi. Suasana Idulfitri juga kita jalani dengan penuh kesederhanaan.
Jika biasanya kita bersuka cita menyambutnya dengan berkunjung pada sanak-saudara, mengenakan pakaian terbaik saat salat ied, hingga mudik ke kampung halaman, tahun ini semua terasa cukup berbeda dengan silaturahmi melalui daring, tetap tinggal di rumah masing-masing, menahan rindu untuk bertemua sanak-keluarga di kampung halaman.
Meski begitu, banyak teladan yang bisa kita ambil dari Ramadan yang telah berlalu, mulai dari menjalani ibadah hingga solidaritas yang tinggi pada kemanusiaan. Ibadah Ramadan yang kita jalankan seperti puasa, tarawih, bertadarus, berzakat, semakin hari semakin membawa nilai positif dalam diri kita.
Komitmen dan disiplin puasa telah membawa kualitas hidup yang ideal yang disebut dengan muttaqin. Kualitas hidup yang ideal bisa didapatkan dengan komitmen melaksanakan hal-hal yang positif dan komitmen meninggalkan hal-hal yang negatif.
Orang-orang harus mengikuti yang terbaik, apa yang bermanfaat, berguna bagi diri secara fisik, diri secara psikis, maupun secara sosial dan spiritual. Jika hal ini dilakukan, maka seperti oang-orang sebelum kita, misalnya Nabi Adam, Nabi Ibrahim dan lainnya, juga melaksanakan puasa.
Jika semua orang tirakat, berusaha, berijtihad, berjihad, mujahadah pasti Allah SWT mengabulkannya dengan mudah, dalam sebuah ayat di Alquran pun disampaikan “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah.”
Orang yang Berprestasi
Lihatlah cerita orang-orang zaman dahulu, siapa sajakah orang yang berprestasi? Jika ditelusuri, dialah orang yang prihatin, tidak suka bermewah-mewah untuk hal-hal yang tidak berguna, kemaslahatan diri, keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa.
Masa lalu dipelajari untuk menata masa depan dan generasi berikutnya. Jika ini bisa dilakukan oleh individu ataupun kelompok, maka kehidupan kita akan menjadi lebih baik tidak ada orang yang bersantai-santai bisa meraih kesuksesam dalam hidup.
Marilah kita terus menempa diri, jika ada sandungan maka itu adalah variasi dari kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Idulfitri tahun ini tetap kita sambut dengan rasa syukur dan penuh kegembiraan. Meskipun pada tahun ini hari raya kita dalam masa pandemi Covid-19.
Keluarga besar IAIN Purwokerto mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan batin, minal aidzin wal faidzin kullu am wa antum bikhair. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua, aamiin aamin, ya Rabbal aalaamiin. (K17)