BANJARNEGARA – Ada sebanyak 17 kejadian bencana longsor yang di catat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara akibat hujan deras sejak Senin hingga Selasa pagi (10-11/10).
Selain menutup akses jalan, longsor juga menimpa rumah warga.
Kepala BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan, pemicu bencana longsor akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak Senin (10/10) sore hingga malam.
Berdasarkan laporan yang masuk ke Pusdalop BPBD Banjarnegara, terjadi bencana longsor di 17 lokasi.
Baca Juga : Jalan Penghubung Punggelan-Pandanarum Tertutup Longsor
“Selama 24 jam, ada 17 lokasi yang di laporkan,” katanya.
Menurutnya, sebagian besar terjadi di tebing tepi jalan, sehingga menyebabkan akses jalan terputus. Seperti yang terjadi di ruas jalan provinsi, tepatnya di Desa Slatri Kecamatan Karangkobar.
Adapun proses pembersihan material di laksanakan hingga pukul 22.00 dan jalan bisa kembali di lalui kendaraan.
Di Kecamatan Pagentan, bencana juga menutup jalan kabupaten, namun bisa segera di bersihkan dengan cepat.
“Sedangkan di tanjakan Krikil, penghubung Kecamatan Punggelan-Pandanarum, material longsor cukup banyak. Karena cuaca tidak mendukung, evakuasi akan di lanjutkan besok,” jelasnya.
Kerusakan
Bencana juga terjadi di permukiman warga dan menyebabkan kerusakan. Di Desa Jembangan Kecamatan Punggelan menimpa rumah warga dan menimbun 5 orang di dalamnya.
Beruntung, kelima korban dapat di temukan dengan selamat oleh warga. “Saat ini, ada dua korban luka ringan yang di rawat di puskesmas dan satu korban luka parah di rujuk ke RSUD Margono di Purwokerto,” paparnya.
Aris menegaskan, pihaknya telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir, longsor dan angin kencang sejak awal Oktober.
Berdasarkan informasi dari BMKG, saat ini Banjarnegara sudah memasuki puncak musim hujan hingga November mendatang.
Baca Juga : Penanggulangan Bencana di Perbatasan Banjarnegara-Pekalongan Dioptimalkan
“Kami juga telah membentuk 5 tim reaksi cepat yang siaga 24 jam untuk di terjunkan sewaktu ada laporan bencana,” terangnya.
Pihaknya mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan jika terjadi hujan dengan inensitas tinggi dan durasi lebih dari 2 jam. Terutama untuk yang tinggal di wilayah perbukitan untuk terus memantau situasi di luar.
“Aktifkan patroli lingkungan bersama FPRB dan Destana, kenali jika ada tanda-tanda longsor,” tandasnya.(cs-7)