PURBALINGGA-Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Purbalingga bekerjasama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Peradaban Bumiayu (UPB), menggelar pelatihan untuk pelaku UMKM setempat.
Acara digelar di Desa Limbasari kecamatan Bobotsari, Kamis (13/8), dibuka Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Purbalingga Budi Susetyo. Ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk program pengembangan produk unggulan daerah (PPUD) tahun 2020. Mitra pendampingan yang dlatih, yakni kelompok Sekarsari, Istana Bambu dan Akar Wijawa.
Tim PPUD Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Peradaban Bumiayu yang terlibat, terdiri Kurniawan, Dede Nurdiawati, Noviea dan Sugeng Rianto.
Ketua tim pengabdian PPUD, Kurniawan mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiesnsi dan produktifitas UMKM Purbalingga. Terutama meningkatkan kreativitas dan mutu produk perajin batik, bambu dan kayu atau seni patung. Sehingga omsetnya bisa naik.
“Pelatihan ini bagian dari proses pendampingan yang sudah berjalan. Mulai dari peningkatan akses lembaga keuangan, penyiapan laporan keuangan digital, peningkatan efisiensi biaya, peningkatan keterampilan anggota baru dan peningkatan nilai produk,” katanya.
Kolaborasi
Peningkatan mutu produk, kata dia, dengan cara melakukan kolaborasi atau kerjasama ke pengrajin batik, bambu dan seni patung untuk membuat produk baru yang bernilai tinggi. Caranya dengan mengkombinasikan keterampilan dari masing-masing pengrajin sehingga produk memiliki daya saing yang semakin baik.
“Kegiatan ini bagian dari kerjasama Universitas Peradaban dengan Kemristek Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk pengembangan produk unggulan daerah. Ini pelaksanaan tahun kedua, sejak 2019 lalu. Tahun kedua fokus ke peningkatan efisiensi dan produktivitas mitra kegiatan,” terangnya.
Budi Susetyo menyampaikan, saat ini ada 95 ribu pelaku UMKM di Purbalingga. Dari jumlah itu tidak semua bisa didampingi, sehingga pihaknya menyambut baik kerjasama dengan Universitas Peradaban.
“Kerjasama yang sudah terjalin sejak tahun 2019 ini cukup berhasil, karena bisa meningkatkan kinerja dari pelaku UMKM yang didampingi,” katanya.
Satriya wijaya, peserta pelatihan mengaku mendapatkan ide-ide baru dari pelatihan tersebut. Terutama untuk memunculkan produk yang lebih kreatif dan bermutu. Termasuk strategi pemasaran. (G22-)