PURWOKERTO – Pemkab Banyumas menggerakan semua elemen masyarakat di perkotaan hingga pedesaan, Sabtu (21/9) pagi lalu, melakukan gerakan ‘Banyumas Kudu Resik’. Kegiatan ini dilaksanakan bagian dari aksi World Clean Up Day 2019.
Di wilayah kota atau yang digarap pemkab diawali dengan pembukaan oleh Bupati Achmad Husein, di Alun-Alun Purwokerto. Mereka yang terlibat membersihkan sepanjang daerah dari taman kota di Karanglewas hingga batas keluar kota Purwokerto, taman kota depan RS Margono Seokardjo.
“Tapi saya minta gerakan ini kesadarannya jangan hanya seremonial dan bawa-bawa kaya gini (alat pungut), tapi tidak bergerak. Titik-titik lokasi yang ada sampah, terutama plastik harus dibersihkan,” katanya saat membuka kegiatan.
Gerakan tersebut, katanya, dilakukan serentak di 27 kecamatan, dan dilakukan penilaian untuk dilombakan yang terbaik untuk kecamatan. Untuk wilayah pinggiran, kata dia, menjadi tanggung jawab kepala desa/lurah maupun camat setempat.
“Sebelumnya sudah kita surati semua sampai ke desa-desa dan instansi, termasuk sekolah-sekolah. Dan gerakan ini harus terus berkelanjutan, meski setiap Jumat sudah ada. Kesadaran masyarakat harus terus digugah, dan jangan remehkan hal-hal kecil seperti sampah ini,” ujar Husein.
Untuk memaksimalkan gerakan ini agar terus berlanjut, kata dia, dalam waktu dekat juga akan dibentuk pasukan pemungut sampah, dibagi tiga shift, bergerak dalam kota. Mereka bergerak dari pukul 10.00 hingga 21.000. Ini dilakukan tiap hari.
“Ini juga nyambung dengan sistem aplikasi sampah online yang sedang disiapkan secara matang,” katanya.
(Baca juga: Pengelolaan Sampah Berbasis Online Diperkenalkan)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Suyanto mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan sekitar 500 ribu orang, mulai dari wilayah perkotaan hingga pedesaan. Karena semua sekolah mulai dari SD hingga perguruan tinggi dan pondok pesantren dilibatkan.
Berkelanjutan
“Bergerak hari ini (Sabtu-red), tujuannya, setelah ini ada tindak lanjut yang berkelanjutan. Untuk tiap bulan perlu seperti ini atau tidak, ini sedang direncanakan. Yang jelas tiap tahun ada seperti ini,” ujarnya.
Dia mengatakan, seperti yang diharapkan bupati, gerakan Sabtu pagi ini, hanya sebagai pemancing supaya ada kelanjutan di setiap lingkungan. (G22-20)