PURWOKERTO – Nilai investasi yang masuk di Kabupaten Banyumas selama kurun waktu 2020 sampai triwulan III (September), tercatat mencapai Rp 823,4 miliar.
“Total investasi di Banyumas sampai dengan September 2020 mencapai Rp 823,4 miliar. Kalau sampai Desember, rilisnya nanti,” kata Kabid Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banyumas, Sarno.
Adapun jenis investasi yang masuk ke Banyumas sebagian besar didominasi di bidang jasa, seperti perhotelan, proyek perumahan hingga rumah sakit.
(Baca Juga: Tiga Exit Tol di Banyumas Tembus ke Jalan Nasional)
Selain itu, lanjut dia, Pemkab Banyumas saat ini juga tengah merintis kawasan industri di wilayah Kecamatan Wangon, yakni Blok Seti. “Di Wangon ada tanah pemkab seluas kurang lebih 43 hektare yang akan dijadikan sebagai kawasan industri,” terang dia.
Terkait dengan investor, nilai, Pemkab telah berkomunikasi dengan salah satu produsen pabrik sepatu. Investor tersebut menyatakan kesiapannya untuk membangun pabrik di Banyumas.
“Mereka butuh lahan minimal 20 hektare. Padahal di Wangon kita sudah ada lahan seluas 43 hektare, sehingga tidak ada masalah,” ujarnya.
(Baca Juga: 40 Hektare Disiapkan untuk Kawasan Industri)
Di luar wilayah tersebut, kata dia, di daerah Randegan dan Rawaheng juga terdapat lahan yang bisa dijadikan sebagai kawasan industri. Bahkan di lokasi tersebut lahan yang tersedia mencapai sekitar 160 hektare.
Untuk investor pabrik sepatu ini, lanjut dia, modelnya seperti pabrik sepatu yang ada di Kabupaten Garut Jawa Barat. “Pabrik sepatu yang ada di sana, mampu mempekerjakan karyawan sampai 10 ribu orang,” tambah Sarno.
Dia menegaskan, upaya menarik investor ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemkab agar masyarakat Banyumas dapat bekerja di daerahnya sendiri. “Keberadaan pabrik sepatu ini diharapkan bisa terealisasi, sehingga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak,” pungkasnya.(bs-2)