PURWOKERTO – Kemarau masih berlangsung, wilayah yang krisis air bersih di Kabupaten Banyumas terus bertambah.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Ariono Poerwanto mengatakan, dari data BPBD Banyumas, 73 desa di Banyumas saat ini mengalami krisis air bersih.
Kebutuhan air bersih di wilayah tersebut, sangat bergantung dari pasokan bantuan.
“Ada 73 desa di 19 kecamatan, yang meminta bantuan penyaluran air bersih ke kita,” jelasnya, Kamis (3/10).
Ia mengatakan, dengan kondisi kemarau yang masih terus berlangsung, permohonan bantuan air bersih terus bertambah. Untuk saat ini menurutnya, persediaan air yang dimiliki BPBD Kabupaten Banyumas masih mencukupi.
Selain bersumber dari APBD, persediaan air bersih juga ada yang merupakan bantuan dari masyarakat. Dikatakan, dengan semakin banyak wilayah yang krisis air bersih, petugas penyalur air bersih juga harus bekerja ekstra.
“Semua petugas yang menyalurkan air bersih harus pulang pagi setiap hari,” ungkapnya.
Krisis air bersih juga membuat 61.849 jiwa warga Banyumas harus menggantungkan kebutuhan air bersih dari bantuan. Sampai 1 Oktober lalu, jelas Ariono, BPBD Banyumas telah menyalurkan air bersih sebanyak 1.454 tangki, atau setara dengan 7.273.000 liter.
Diberitakan sebelumnya, persediaan air bersih BPBD Banyumas yang bersumber dari APBD mencapai 2.500 tangki. Adapun musim kemarau diprediksi akan berlangsung sampai November mendatang.(K17-20)