PURBALINGGA – Sebanyak 21 karya seni siswa program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2019 dari 21 sekolah di Kabupaten Purbalingga ditampilkan dalam acara Gelar Karya Siswa di Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Sabtu (16/11).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, Setiyadi saat membuka acara itu mengatakan, tantangan ke depan generasi muda, salah satunya harus memiliki kemampuan di berbagai bidang. Tidak hanya sekadar bagus di akademik namun juga di bidang nonakademik.
“Tidak cukup dengan sekolah lulus mendapatkan ijazah dan nilai bagus. Tapi akan lebih hebat yang punya minat di bidang seni. Saya yakin dengan kemampuan keduanya, akan menjadi generasi muda yang mampu berkiprah bagi bangsa dan negara,” katanya.
Lebih lanjut, dengan seni diharapkan suasana belajar di sekolah menjadi lebih menyenangkan. Program GSMS sangat bermanfaat dalam mengembangkan ekosistem sekolah dan budaya dalam proses belajar mengajar yang menggembirakan.
Kabid Kebudayaan Dindikbud Purbalingga Rien Anggraeni menambahkan, tahun ini program GSMS ditempatkan di 21 sekolah SD dan SMP. Sebanyak 21 seniman dan asistennya di bidang seni musik modern, musik tradisional, rupa, teater, sastra, tari dan film diterjunkan untuk mengajari para siswa.
“Mereka melakukan pengajaran seni sesuai bidangnya setelah jam pelajaran sebanyak 26 pertemuan dan hasilnya dipentaskan,” katanya.
Adapun seni tari di SD 1 Purbalingga Wetan, SMP 1 Kaligondang, SD 1 Gandasuli, SD 1 Mipiran, SD 1 Toyareka, SMP 1 Kejobong dan SD 1 Bedagas. Kemudian seni musik SMP 2 Bobotsari, SMP 1 Kemangkon, SMP 2 Kalimanah, SMP 1 Karangmoncol, SMP 1 Rembang, SMP 1 Kertanegara dan SMP 1 Purbalingga.
Lalu seni film SD 1 Karangcegak, SD 1 Makam dan SD 1 Sangkanayu. Untuk dnei sastra SD 2 Banjaran dan SMP 1 Pengadegan, seni. Sedangkan seni teater SMP 2 Mrebet dan seni rupa SMP 1 Padamara. (H82-37)