PURWOKERTO – Selain Bantuan Operasional Sekolah (BOS) reguler dan BOS kinerja, pemerintah tahun ini juga mengalokasikan dana BOS afirmasi. Di Kabupaten Banyumas terdapat 58 sekolah yang menerima dana BOS afirmasi.
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Enas Hindasah, kemarin, menjelaskan, sasaran dari BOS afirmasi adalah sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah di daerah.
Adapun besaran dana BOS afirmasi yang akan diterima sekolah sekitar Rp 24 juta per sekolah untuk perangkat multi media yang akan digunakan mengakses konten pembelajaran rumah belajar. Kemudian sebesar Rp 2 juta/siswa untuk membeli tablet yang akan dipinjamkan kepada siswa kelas 6,7 dan 10.
“Jadi pemanfaatan dana BOS afirmasi dan BOS kinerja diprioritaskan untuk pengembangan digitalisasi pembelajaran di sekolah,” terangnya.
Dari sebanyak 58 sekolah itu, kata dia, rinciannya jenjang SD sebanyak 55 sekolah, SMP 2 sekolah dan jenjang SMA sebanyak 1 sekolah.
Dia menambahkan, dengan jumlah SD sebanyak 55 sekolah dan jumlah peserta didik sebanyak 882 siswa, besaran dana BOS afirmasi yang dialokasikan mencapai Rp 3.084.000.000.
Kemudian dengan jumlah SMP sebanyak 2 sekolah dan peserta didik berjumlah 89 siswa, besaran dana BOS afirmasi yang dialokasikan pemerintah mencapai sebesar Rp 226.000.000.
Sedangkan untuk jenjang SMA, dengan jumlah yang hanya satu sekolah dan jumlah peserta didik sebanyak 224 siswa, maka besaran dana BOS afirmasi yang diterima sebesar Rp 472.000.000.
Enas menambahkan, sebagai dasar pelaksanaan program BOS afirmasi dan BOS kinerja, Kemdikbud telah menerbitkan Permendikbud No 31 tahun 2019 tentang petunjuk teknisnya, serta Kepmendikbud No 320/P/2019 tentang penetapan sekolah penerima BOS afirmasi dan BOS kinerja tahun 2019.
Sementara untuk mendukung proses pengadaan barang/jasa dengan dana BOS reguler/afirmasi/kinerja, Kemdikbud telah mengembangkan sistem informasi pengadaan di sekolah (SIPlah).
Sistem ini dikembangkan untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas belanja di sekolah. Selain itu, penggunaan SIPlah akan meningkatkan akses terhadap informasi realisasi penggunaan dana BOS secara real time dan mendorong pengembangan UMKM di sekitar sekolah. (H48-20)