PURWOKERTO-Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas ditetapkan sebagai Desa Sadar Kerukunan. Penetapan desa tersebut dilakukan setelah melalui sejumlah pertimbangan yang dilakukan Kantor Kementerian Agama (Kemenag).
Plh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, Ibnu Asaddudin menjelaskan, program Desa Sadar Kerukunan merupakan salah satu program unggulan Kemenag yang bertujuan untuk melestarikan pengembangan kerukunan umat beragama sampai di tingkat desa/kelurahan agar kerukunan terjaga dengan baik.
“Desa Sadar Kerukunan diharapkan menjadi desa percontohan sadar kerukunan. Ini sebagai potret masyarakat yang saling menghormati dan menjunjung tinggi sikap toleransi dalam kehidupan beragama,” ungkapnya.
Menurut dia, sebenarnya ada dua desa di Kabupaten Banyumas yang berpeluang untuk ditetapkan sebagai Desa Sadar Kerukunan. Desa itu yakni Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen dan Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh.
“Namun setelah dilakukan survei pada dua desa tersebut, Desa Cindaga dan Banjarpanepen, maka diputuskan Desa Banjarpanepen ditetapkan sebagai Desa Sadar Kerukunan,” ujar dia.
Berdasarkan informasi dari Pemerintah Desa Banjarpanepen, kata Ibnu, desa ini layak direkomendasikan sebagai Desa Sadar Kerukunan lantaran di desa tersebut terdapat umat dengan agama yang berbeda-beda.
Jumlah penduduk di desa ini sebanyak 6.350 orang, terdiri atas warga yang beragama Hindu sebanyak 530 orang, beragama Budha 470 orang, beragama Kristen 380 orang, penghayat kepercayaan sebanyak 350 orang dan sisanya umat Islam juga jumlah mayoritas.
Selain itu, lanjut dia, desa tersebut juga sangat kental dengan adat dan budaya kejawen, seperti sedekah bumi atau Suroan yang disengkuyung oleh seluruh warga dengan kebersamaan.
Di sisi lain, desa ini terletak di daerah pegununungan, sehingga menjadikannya punya nilai seni tersendiri, ditambah dengan pemberdayaan alam dan masyarakat yang cukup bagus, maka sangat layak untuk dikukuhkan sebagai Desa Sadar Kerukunan.
Program Desa Sadar Kerukunan di Kabupaten Banyumas, diisi dengan sejumlah rangkaian kegiatan, di antaranya dialog lintas agama yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.(H48-52)