PURBALINGGA – Kemarau yang panjang ini membuat warga di sebagian besar wilayah di Kabupaten Purbalingga kesulitan mendapatkan air bersih. Setidaknya, hingga 1 September lalu, 7.384.000 liter air disalurkan ke warga baik oleh pemerintah maupun bantuan pihak lain.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Umar Faozi, Senin (2/9) merinci, hingga kemarin terdapat 68 desa di 15 kecamatan yang mengalami kekeringan. Masing-masing di Kecamatan Pengadegan, Karangmoncol, Kutasari, Kejobong, Karanganyar, Kemangkon, Kaligondang, Bobotsari, Bukateja, Mrebet, Kertanegara, Bojongsari, Karangreja, Karangjambu dan Rembang.
“Ada 13.184 warga yang terdampak kekeringay. Bantuan air bersih dilakukan setiap hari. Dari Pemkab sudah 1.324 tangki dan dari pihak lain 275 tangki. Jumlah itu setara 7.384.000 liter,” katanya.
Pihaknya mengakui masih belum bisa tertangani seluruhnya dalam tiap hari. Pasalnya pihaknya kekurangan armada tangki untuk mendistribusikan air bersih. Pihaknya melakukan penjadwalan pengiriman agar warga tidak terlalu lama menunggu. Dia juga meminta agar warga menghemat air sampai tangki air bersih datang.
Minggu Kedua
“Dari prediksi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), kemarau ini akan berlangsung hingga minggu kedua Oktober mendatang,” katanya.
Sementara itu, Minggu (1/9) Karang Taruna Bina Remaja Desa Timbang, Kecamatan Kejobong ikut membantu air 8.000 liter bersih kepasa warga Dusun 1 dan 2 di desanya. Hal itu karena banyaknya warga yang masih kekurangan air bersih saat kemarau ini.
“Selain itu kami juga memberikan paket sembako berupa beras 5 kilogram dan telur 2 kilogram warga Dusun 4 yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah baik program PKH Lansia maupun BPNT,” kata Ketua KT Bina Remaja, Solih Mulyono.
Pemberian paket sembako sudah menjadi program rutin bulanan yang diberikan secara bergilir tiap dusun. Sumber dana berasal dari para donatur, sumbangan anggota dan kas organisasi. (H82-37)