PURBALINGGA – Merpati tidak pernah ingkar janji. Dia sangat setia dan akan selalu pulang ke rumah meski dilepas dari jarak ratusan kilometer.
Kiranya, filosofi itulah yang dipetik oleh para pecinta merpati pos dari wilayah Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Banjarnegara. Mereka berkumpul, bersilaturahmi dan saling membantu dalam wadah Perhimpunan Olahraga Merpati Pos se-Eks Keresidenan Banyumas alias POMP Nagamas.
Komunitas ini dibentuk enam tahun lalu. Sebagai wadah menyatukan persaudaraan pehobi merpati pos. Sebenarnya, ini adalah rumah besar sejumlah komunitas kecil.
Masing-masing KMPC Cilacap, Tipomas Purwokerto, Sanjaya Purbalingga, Bodrex Purbalingga, Perwira Tim Purbalingga, PMPS Purbalingga Selatan dan KMPB Banjarnegara. Komunitas kecil ini mendapat subsidi Rp 1 juta tiap tahun dari POMP Nagamas.
“Merpati pos itu beda dengan merpati yang lain. Dia lebih kuat memori otaknya dalam mengingat tempat dan lebih tangguh badannya karena sering terbang jauh,” kata Ketua POMP Nagamas, Yogo Prawoto SH, di sela-sela tasyakuran HUT ke-6 POMP Nagamas di Gedung Andrawina Hotel Owabong, Minggu (8/12).
Mudah
Lebih lanjut, cara merawat unggas yang hidup berkoloni ini juga sangat mudah. Hanya diberi makan jagung dan sedikit vitamin untuk stamina terbang. Dengan dilatih secara bertahap, merpati pos dapat dilepas dari jarak jauh hingga 1.000 kilometer.
“Harganya pun cukup fantastis. Semakin banyak prestasi, indukan bisa mencapai Rp 25 juta per ekor,” imbuhnya.
Kegiatan utama komunitas ini, tiap tahunnya menggelar lomba jarak jauh merpati pos. Sebelum lomba, mereka terlebih dulu berlatih di komunitas kecil di kota mereka. Setelah itu, baru di level POMP.
Tahun ini, sebanyak 135 ekor dilepas dari Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dengan jarak tempuh lebih dari 800 kilometer.
“Alhamdulillah, semua merpati pulang ke kandang. Oh ya, lomba itu tidak dipungut biaya sama sekali. Peserta bahkan mendapat hadiah jutaan,” imbuhnya.
Untuk lomba tahun ini, pihaknya menghabiskan anggaran Rp 80 juta. Hadiah dari penjualan ring Nagamas, sponsor dari Bank Bukopin, Kompo Motor dan MM Tambak Udang Kebumen.
2.000 Ekor
Tahun depan, rencananya lomba ditargetkan melepas 2.000 ekor dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan jarak sekitar 1.000 meter.
Oh ya, POMP Nagamas, saat ini memiliki 470 anggota resmi berkartu anggota. Kartu itu sekaligus berfungsi sebagai kartu ATM. Ada iuran wajib Rp 5.000 per bulan. Tapi, uang itu tidak untuk kepentingan komunitas, melainkan untuk dana sosial.
“Misalnya kalau ada anggota atau keluarganya yang sakit, kaan dibantu dengan uang iuran itu,” imbuh pemilik 30 ekor merpati pos ini.
Ikhlas
Penasihat POMP Nagasmas, Hudrata Lang Gunawan menambahkan, bermain merpati pos itu melatih keikhlasan dan kesabaran. Artinya, kita harus siap kehilangan.
Merpati dirawat dari piyik sampai dua tahun. Ketika diterbangkan, kemungkinan tidak kembali besar, dari situlah dia belajar ikhlas.
“Kagum dengan kesetiaan ada kandang. Kadang dia pulang dengan kondisi kakiai patah dan badan luka,” katanya.
Di usianya yang keenam, dia berharap, POMP Nagamas bisa semakin erat persaudaraan antaranggotanya. Selain itu, bisa meningkatkan prestasi di bidang hobi merpati pos di tingkat yang lebih tinggi. (Ryan Rachman-60)