BANJARNEGARA – BPBD Banjarnegara menambah jumlah ritase pengiriman air bersih ke sejumlah wilayah yang dilanda krisis air bersih. Bahkan, pengiriman air bersih dilakukan hingga malam hari karena terbatasnya armada truk tangki.
Kepala Pelaksana Banjarnegara Arief Rahman mengatakan, wilayah yang dilanda kekeringan terus meluas. Di puncak musim kemarau bulan September ini, jumlah desa yang mengalami krisis air bersih mencapai 29 desa tersebar di 10 kecamatan. “Selain 5 unit truk tangki di BPBD, juga dibantu truk tangki dari PMI Banjarnegara,” katanya, Senin (23/9).
Dikatakan, mengingat meluasnya wilayah krisis air bersih, pihaknya menambah ritase armada untuk pengedropan air bersih. Bahkan, pada Senin (23/9), total ritase mencapai 15 kali dengan total air bersih yang disalurkan sebanyak 75.000 liter air.
“Jadi untuk memenuhi kebutuhan air di satu desa, kami mengedrop 2-3 truk tangki. Bahkan, pengiriman air bersih dilakukan hingga malam hari karena lokasinya yang jauh,” jelasnya.
Arief menjelaskan, selama masa darurat kekeringan yang ditetapkan sejak 1 Juli 2019, BPBD sudah mengirimkan sebanyak 701 tangki atau 3,505 juta liter air bersih. Bantuan air bersih akan terus diberikan selama warga masih membutuhkan. Status darurat kekeringan berlaku hingga akhir September 2019.
“Namun, status tersebut masih bisa diperpanjang tergantung prakiraan cuaca dari BMKG. Jika pun tidak diperpanjang, kami akan tetap melayani permintaan warga yang masih membutuhkan,” tandasnya.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada sejumlah pihak dari kalangan dunia usaha yang membantu air bersih kepada warga yang membutuhkan. (K36-60)