Gunung Slamet adalah gunung api tertinggi di Jawa Tengah yang terletak di antara lima kabupaten, yaitu Brebes, Purbalingga, Banyumas, Tegal, dan Pemalang. Gunung Slamet memiliki tiga fase pembentukan, yaitu Slamet Tua, Slamet Muda, dan Slamet Menengah. Gunung Slamet termasuk dalam jenis gunung api strombolian yang menghasilkan letusan eksplosif berupa abu, lava pijar, dan leleran atau kubah lava.

Dalam catatan sejarah, Gunung Slamet pernah meletus sebanyak 25 kali sejak tahun 1772 hingga 2009. Letusan-letusan tersebut memiliki intensitas dan dampak yang berbeda-beda, mulai dari yang hanya mengeluarkan abu hingga yang menimbulkan kerusakan pada lingkungan sekitar. Berikut ini adalah data lengkap letusan Gunung Slamet yang dicatat oleh Kusumadinata (1979) dan Abdurachman dkk 2007 serta letusan yang terjadi hingga tahun 2023:

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Slamet dari Normal menjadi Waspada pada Kamis, 19 Oktober 2023. Hal ini didasarkan pada hasil rekaman kegempaan dan deformasi yang menunjukkan adanya perubahan perilaku gunung api.

Menurut PVMBG, apabila terjadi erupsi, Gunung Slamet dapat memuntahkan material pijar dengan jarak lontaran maksimal dua kilometer dari kawah puncak. Selain itu, erupsi juga dapat menghasilkan abu vulkanik yang dapat menyebabkan hujan abu di lokasi tertentu yang ditentukan oleh arah dan kecepatan angin. PVMBG mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak berada atau beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.