BANJARNEGARA – Dieng Culture Festival (DCF) yang sedianya dibatalkan, akhirnya tetap dilaksanakan. Di tengah masa pandemi Covid-19, gelaran budaya dataran tinggi Dieng dihelat terbatas dan bisa disaksikan secara virtual.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Agung Yusianto mengatakan, DCF tahun ini digelar secara terbatas. Seluruh prosesi acara dilaksanakan dengan berpedoman pada protokol kesehatan.
“Undangan hanya dibatasi 120 orang, wisatawan tidak diperkenankan berkunjung ke lokasi (Dieng Culture Festival),” katanya.
Meski demikian, masyarakat bisa mengikuti seluruh rangkaian acara yang berlangsung 16-17 September melalui siaran langsung dalam jaringan (daring). Laman yang bisa diakses yakni melalui dieng.mice.id. Acara pada hari pertama, aksi Dieng bersih, penanaman pohon, doa bersama dan Jazz di Atas Awan pada malam harinya. Sedangkan hari kedua dilaksanakan ruwat rambut gimbal.
(Baca Juga: Selamatan Cukur Rambut Gimbal Digelar Sederhana)
“Secara offline-nya tetap di lokasi kompleks Candi Arjuna. Karena ada ritual tertentu yang harus dilakukan di lapangan, sehingga tetap pada pakem dan tujuannya, yakni melestarikan tradisi dan budaya lokal,” jelasnya.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengundang masyarakat untuk menyaksikan setiap agenda melalui siaran langsung berbagai platform media. DCF virtual merupakan terobosan agar acara tersebut bisa tetap digelar di masa pandemi ini.
“Pola ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan massa sekaligus mengobati kerinduan wisatawan pada momen-momen DCF,” katanya. (K36-2)