BANJARNEGARA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara mengingatkan intensitas hujan diperkirakan masih tinggi hingga akhir Februari 2023.
Masyarakat yang tinggal di daerah risiko tinggi longsor diminta untuk mewaspadai terjadinya longsor.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, berdasarkan informasi cuaca dari BMKG, wilayah Banjarnegara saat ini masih mengalami musim hujan.
Baca Juga : Di Banjarnegara Ada Lomba Fashion Show Glamor Ecoprint
Bahkan, diperkirakan intensitas hujan masih tinggi hingga akhir Februari ini.
“Prediksi dari BMKG, curah hujan sampai akhir Februari masih tinggi. Dan beberapa hari belakangan, hujan lebat masih terjadi di wilayah Banjarnegara,” katanya, Kamis (22/2/2023).
Kondisi tersebut patut diwaspadai, terutama di wilayah dengan kerawanan longsor yang tinggi.
Berdasarkan catatan BPBD Banjarnegara, selama Februari 2023 ini telah terjadi 16 kejadian bencana longsor. Pada Januari lalu, tercatat 22 kejadian longsor.
“Jadi, memang Banjarnegara ini laporan kejadian longsornya paling tinggi di Jawa Tengah,” jelasnya.
Masyarakat di daerah rawan longsor hendaknya bisa melakukan mitigasi bencana di wilayah masing-masing.
Selain itu, juga untuk segera melakukan evakuasi mandiri jika turun hujan deras lebih dari 3 jam.
“Evakuasi mandiri harus dilakukan untuk mengantisipasi korban jika terjadi bencana longsor. Dan jangan lupa untuk mengikuti perkembangan informasi dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan,” paparnya.
Andri menjelaskan, berdasarkan peta kerawanan bencana, dari 278 desa dan kelurahan di Banjarnegara, 199 desa di antaranya berstatus risiko tinggi longsor.
Pemkab Banjarnegara melalui BPBD melakukan berbagai upaya mitigasi bencana, antara lain dengan membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Desa Tangguh Bencana (Destana) dan memasang sejumlah alat peringatan dini longsor.
“Tahun lalu, kami menambah 7 detektor longsor di sejumlah titik rawan,” ujarnya.
Ditambahkan, beberapa kejadian longsor yang di pekan ini antara lain di Pandanarum yang menutup jalan, dan di Desa Sarwodadi Kecamatan Pejawaran yang sempat memutus akses jalan desa.
Upaya penanganan longsor di Sarwodadi telah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, sukarelawan, TNI-Polri dan pemerintah desa setempat.
Baca Juga : Keren Tanda Tangan Elektronik Segera Diterapkan di Banjarnegara
Di Sarwodadi, tebing setinggi 70 meter dengan bentang 35 meter mengalami longsor pada 20 Februari 2022.
Material longsor dan sempat menutup jalan dan merusak pipa air bersih warga. Namun kondisi tersebut sudah bisa diatasi sehingga jalan sudah bisa kembali dilalui dan suplai air bersih kembali lancar.(cs-7)