BANYUMAS – Puluhan kendaraan dari luar kota yang hendak memasuki Banyumas memilih memutar arah kendaraan ketimbang melakukan rapid test antigen. Pengendara itu terjaring operasi dari tim gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Banyumas, Kamis (21/1).
Berdasarkan pantauan, Bupati Banyumas, Achmad Husein yang memimpin operasi yang digelar di perbatasan Banyumas-Purbalingga tepatnya di Balai Desa Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja, Banyumas. Petugas mencegat kendaraan pribadi berplat nomor luar kota seperti Semarang, Jakarta, Bandung dan Surabaya. Mereka juga meminta penumpang kendaraan untuk menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19 baik tes swab maupun antigen.
Pengendara yang tidak bisa menunjukkan surat keterangan tersebut diminta turun dan melakukan rapid test antigen di posko kesehatan yang disediakan. “Itu banyak yang dari luar kota tidak bawa keterangan bebas atau negatif dari Covid-19 pakai rapid test (antigen),” kata Husein.
(Baca Juga: Masuk Banyumas, Warga Luar Daerah Akan Tes Antigen)
Dia juga telah menawarkan pengendara tersebut dapat melakukan tes cepat antigen dengan membayar Rp 250 ribu di posko kesehatan. “Harus (rapid) ini, saya bilang. Tadi kan ada yang balik lagi, nggak mau (rapid test antigen). Kalau mau lewat saja kita toleransi ya. Tapi kalau menginap di Purwokerto harus rapid, bayar,” jelasnya.
(Baca Juga: Mulai Diterapkan Pekan Depan, Ini Aturan PSBB di Banyumas)
Masih Tinggi
Dia mengatakan, penerapab kebijakan ini bertujuan untuk menekan penyebaran virus serta angka kematian Covid-19 yang masih tinggi. Meski Kemendagri tak memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk wilayah Banyumas.
Warga Semarang, Arifin (26) yang terjaring operasi tersebut mengaku tidak keberatan saat harus melakukan dan membayar tes antigen. Dia juga tidak mengetahui adanya kewajiban untuk menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19 bila masuk ke Banyumas.
“Ini mau ke Purwokerto urusan kerja. Baru tahu ada (operasi) seperti ini. Tapi nggak apa-apa, biar lebih aman,” katanya.
Hingga menjelang petang, tim dari Dinas Kesehatan hanya berhasil mengambil 3 sampel usap dari pengendara asal luar kota. Hasil dari tes cepat tersebut seluruhnya negatif. (ns-2)