PURWOKERTO – Jumlah guru wiyata bakti (WB) di Kabupaten Banyumas yang menerima tunjangan kesejahteraan (kesra) sampai sekarang mencapai 2.483 orang. Mereka selama ini mengajar di sekolah negeri.
Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Kus Setiyaningsih mengatakan, pemkab setiap tahun akan berupaya untuk menambah jumlah guru penerima tunjangan kesra. Tak hanya itu, pemkab juga akan berusaha menaikkan besaran tunjangan kesra yang diterima kalangan guru wiyata bakti.
“Harapan kamijumlah guru penerima kesra maupun besaran kesra yang diterima guru WB mengalami kenaikan,” terang dia, Senin (2/12).
Bahkan pihaknya siap untuk mengajukan usulan agar pemkab mengalokasikan anggaran untuk menaikkan tunjangan kesra.
“Tiap tahun kami mengusulkan ada kenaikan, tetapi itu semua juga tergantung dari kemampuan keuangan pemerintah daerah,” tambah dia.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Irawati mengatakan, saat ini besaran tunjangan kesra yang diterima masingmasing guru wiyata bakti dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan masa kerjanya.
Kelompok dengan masa kerja 3-7 tahun, tunjangan kesranya Rp846 ribu/orang. Kelompok dengan masa kerja 7-10 tahun, kesranya sebesar Rp946 ribu dan kelompok guru wiyata bakti dengan masa kerja di atas 10 tahun mendapatkan tunjangan kesra sebesar Rp1.046.000.
Dana BOS
“Dengan demikian, setiap kelompok masa kerja selisih tunjangan kesranya sebesar Rp100 ribu,” ujarnya.
Meski tunjangan kesra yang dialokasikan belum mencapai angka UMK, namun selama ini para guru wiyata bakti sudah mendapatkan honor yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bila ditambah dengan honor dari dana BOS, diperkirakan penghasilan yang diterima mereka sudah mendekati angka UMK.
Meski demikian, itu juga tergantung dari besaran dana BOS yang diterima masing-masing sekolah. Besaran dana bantuan operasional sekolah yang diterima sekolah, tergantung dari jumlah peserta didiknya. Semakin banyak jumlah siswanya, maka dana BOS yang diterima sekolah juga besar dan demikian pula sebaliknya.
Lebih jauh Irawati menambahkan, selama ini keberadaan guru wiyata bakti cukup membantu sekolah dalam mengatasi kekurangan guru. Mereka dibutuhkan untuk mengisi kekurangan guru PNS di Kabupaten Banyumas.(H48-20)