BANJARNEGARA – Hujan deras yang mengguyur Selasa (1/12) petang hingga malam. memicu terjadinya bencana alam tanah longsor dan tanah gerak pada sejumlah wilayah Banjarnegara.
BPBD Banjarnegara mencatat, terjadi longsor di Desa Bandingan, Kecamatan Sigaluh sempat menutup akses jalan nasional Banyumas – Magelang. Selain itu, longsor juga terjadi di Desa Purwasana, Kecamatan Punggelan dan menutup ruas jalan kabupaten. Hujan lebat juga menyebabkan tanah gerak di Desa Talunamba Kecamatan Madukara yang menyebabkan 2 rumah rusak dan mengancam 2 rumah lainnya.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono mengatakan, pihaknya bersama pihak terkait langsung melakukan penanganan di lokasi bencana alam di Banjarnegara.
“Terutama yang menyangkut terputusnya akses jalan sehingga arus lalu lintas bisa kembali normal,” katanya.
(Baca Juga: Tangani Longsor Sigaluh, Bupati Turun Langsung)
Budi menuturkan, untuk kejadian tanah gerak di Desa Talunamba, dua keluarga diungsikan karena kondisi rumah rusak dan terancam. Dari hasil pantauan di lokasi, masih ada kemungkinan terjadi gerakan tanah karena potensi hujan yang tinggi.
“Sedangkan di Desa Jembangan Kecamatan Punggelan, hujan deras menyebabkan bagian dapur rumah salah satu warga ambruk pada Rabu (2/12) pagi,” ujarnya.
Sampaikan Apresiasi
Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang ikut terlibat dalam penanganan kejadian. Di antaranya TNI, Polri, RAPI, PMI, Tagana, Bagana, Destana, dan seluruh masyarakat yang ikut membantu dalam penanganan bencana.
“Kami juga mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan, karena ada potensi hujan dengan intensitas tinggi,” jelasnya.
BPBD juga menerjunkan tim untuk melakukan analisa bencana di Desa Sawal, Kecamatan Sigaluh. Tebing longsor terjadi di 4 titik di jalan desa tersebut. Longsor terjadi karena derajat kemiringan tebing yang terlalu terjal sehingga memicu gaya gravitasi longsoran lebih besar. Selain itu, volume air hujan yang tinggi tidak didukung pengendalian drainase yang baik.
“Kami merekomendasikan untuk segera dibuat talut, pengurangan sudut lereng dengan terasiring serta pembuatan drainase,” kata Kasi Kesiapsiagaan Junaedi. (cs-2)