PURBALINGGA – SMA Negeri 1 Bobotsari menggelar Kegiatan Ilmuwan Bertemu Guru dan Peserta Didik di aula sekolah. Kegiatan tersebut didukung oleh Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Politeknik Banjarnegara, dan Waku Pro Jepang.
Kepala SMAN 1 Bobotsari Joko Suryanto mengatakan, kegiatan ilmuwan bertemu guru dan peserta didik ini dikemas dalam Kelas Inspirasi Ilmuwan Indonesia-Jepang Goes to SMA N 1 Bobotsari. Kegiatan tersebut menghadirkan tiga pembicara yaitu Ilmuwan ALMI sekaligus Direktur Politeknik Banjarnegara Dr Tuswadi, ilmuwan Waku Pro Hijiyama University Dr Fujikawa Yoshinori dan Adi Riski Hidayat, guru berprestasi SMA N 1 Sigaluh.
Tuswadi dalam presentasinya menceritakan kisah perjuangannya mencapai ilmu dan gelar Master dan Doktor di Hiroshima University Jepang. Menurutnya, generasi muda Indonesia harus mempunyai ruang yang nyaman untuk belajar di rumah, rajin membaca buku, menggunakan waktu secara produktif dan efektif, hati-hati dalam bergaul.
“Yang jelas, mau berlelah-lelah belajar dan bekerja keras untuk meraih prestasi,” katanya.
Fujikawa Yoshinori pada kesempatan itu berbagi pengetahuan mengenai rahasia bangkitnya bangsa Jepang dengan teknologi tinggi pasca-Perang Dunia II. Diharapkan, hal itu dapat menjadi inspirasi generasi muda Indonesia untuk terus belajar dan berprestasi.
Mitigasi Bencana
Terkait dengan mitigasi bencana di Jepang, Fujikawa menjelaskan ada tiga lapis proses penanganan bencana alam yang bisa diterapkan secara efektif di Indonesia. Antara lain, langkah individu berpedoman pada ilmu atau sains.
Setiap pribadi harus mempunyai alasan rasional untuk bertindak secara efektif guna meminimalisasi dampak bencana. Selain itu juga perlu kerjasama dengan orang lain untuk bersama-sama selamat dari efek bencana. Ketiga, langkah pemerintah yang bertanggung jawab serta efektif.
“Dalam situasi bencana, setiap individu di Jepang pantang merugikan orang lain, sehingga tidak ada penjarahan atau pencurian. Di Jepang, polisi bertugas memberikan konseling kepada korban bencana, bukan menjaga keamanan barang-barang penduduk,” jelasnya.
Kegiatan ilmuwan bertemu guru dan peserta didik merupakan program rutin yang digagas oleh Akademi Ilmuwan Muda Indonesia. Setiap sekolah diperkenankan mengundang kehadiran ilmuwan anggota ALMI untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam membangun masyarakat berpendidikan yang berperangai ilmiah. (K36-52)