PURWOKERTO – Kalender wisata tahun 2020 yang sedang disusun Pemkab Banyumas perlu disusun secara cermat. Sebab, kumpulan agenda wisata selama setahun tersebut harus memiliki nilai jual di pasar wisata.
Pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Drs Chusmeru MSi mengatakan, kalender wisata juga perlu memuat deksripsi dan narasi yang informatif, agar menarik wisatawan untuk berkunjung. Kalender wisata akan menjadi sia-sia jika tidak laku di pasar wisata, dan tidak mampu meningkatkan angka kunjungan wisata ke suatu daerah.
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, kalender wisata harus memiliki nilai media dan nilai promosi. Pemkab Banyumas dapat memanfaatkan media cetak, penyiaran, maupun media online. Selain itu, dapat pula menjalin media partner dengan menggalang kerjasama dengan biro perjalanan, perhotelan, restoran, maupun komunitas wisata yang ada,” ujarnya, Rabu (27/11).
Selain itu, kata Chusmeru, kalender ini harus memiliki nilai kreatif untuk setiap acara yang masuk pada kalender wisata. Kreativitas acara bisa ditingkatkan secara bekerjasama dengan pihak ketiga, seperti event organizer maupun kelompok milenial yang paham tentang event kekinian.
Faktor berikutnya, Pemkab perlu menetapkan capaian setiap acara harus ditetapkan sejak awal. Sehingga diperoleh kesesuaian antara acara dan profil wisatawan.
“Kadangkala, satu agenda wisata kurang banyak dikunjungi wisatawan karena konsep acara yang dibuat tidak sesuai dengan profil wisatawan yang disasar.Kalender wisata yang dibuat dengan nilai informasi yang tinggi, deskripsi dan narasi yang jelas dan menarik tentu dapat memancing wisatawan untuk mengunjungi satu acara,” ujarnya.
Chusmeru mengatakan, kalender ini sangat penting bagi biro perjalanan. Sebab, penentuan waktu, konsep dan tata acara yang konsisten membuat mereka lebih mudah menawarakan acara tersebut kepada wisatawan. “Jika kalender wisata tiba-tiba berubah, maka di kemudian hari tidak akan dipercaya lagi di pasar wisata,” tandasnya. (K35-37)