BANYUMAS – Desa Wisata Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Banyumas, masuk 28 besar lomba Desa Wisata Nusantara 2019. Tim verifikasi dari Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi melakukan pengecekan faktual pada Selasa (15/10).
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tirta Kamulyan Desa Karangsalam, Sisworo mengatakan, sejak berdiri tahun 2015 lalu, sektor pariwisata di desanya mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. Sedikitnya 3.000 wisatawan berkunjung ke desa di lereng Gunung Slamet ini.
“Pendapatan Asli Desa memang belum terlalu signifikan. Setiap bulan sekitar Rp 4-5 juta dari sektor wisata ini. Tapi kalau ke masyarakat cukup besar. Itu menjadi dasar kami untuk berani mengikuti seleksi Desa Wisata Nusantara 2019 tahun. Ternyata bisa tembus sampai 28 besar,” katanya, Rabu (16/10).
Menurut informasi yang diterima Sisworo, jumlah peserta lomba tersebut mencapai 258 desa. Setelah melewati serangkaian proses saat ini hanya tersisa 28 desa yang diverifikasi.
Adapun tim verifikasi tersebut melakukan pengecekan lapangan sejumlah persyaratan. Mulai dari unsur 3A (atraksi, amenitas dan aksesbilitas), pemberdayaan masyarakat termasuk kerjasama dengan pihak lain. Unsur lain yang dinilai yaitu branding, pemasaran serta promosi dan paket wisata yang dijual.
Tahun lalu, kata Sisworo, Pokdarwis Karangsalam bergabung dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Wisata menjadi salah satu sektor yang dikelola oleh lembaga tersebut.
“Sekarang sudah dilebur menjadi unit usahanya bersama pengelolaan air dan sampah,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Bahrudin mengatakan, Desa Karangsalam merupakan salah satu desa wisata yang konsisten dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Pertumbuhan destinasi di desa ini juga cukup pesat.
“Kami memaparkan apa yang ada di lapangan saat mendampingi tim verifikasi Kemendes PDT. Jadi memang tidak mengada-ada,” ujarnya. (K35-60)