BANYUMAS – Komunitas adat kejawen Kasepuhan Kalitanjung, Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo, Banyumas merayakan Hari Raya Idulfitri, Senin (25/5). Tak seperti biasanya, anggota komunitas tak menggelar tradisi salaman serta menggelar upacara secara terbatas.
Ketua Kasepuhan Adat Kalitanjung, Muharto mengatakan, dalam perhitungan kalender Alif Rebo Wage (Aboge), Idulfitri jatuh pada Senin (25/5). Maka, pada Minggu (24/5) malam, masyarakat adat menggelar takbiran.
“Tapi tahun ini, setelah berdialog dengan anggota kasepuhan dan Kepala Desa, tradisi digelar terbatas. Takbiran hanya boleh diikuti maksimal 15 orang,” katanya kepada SuaraBanyumas, baru-baru ini.
Biasanya, imbuh Muharto, perayaan Idulfitri di komunitas tersebut ditandai dengan takbiran bersama-sama anggota kasepuhan. Lalu keesokan harinya, masyarakat menggelar berdoa serta makan bersama di kediaman Kepala Desa setempat.
Setelah itu, ritual dilanjutkan pencucian pusaka di rumah adat. Khusus untuk pencucian pusaka ini, hanya petugas penjamas serta Kyai Kunci yang boleh memasuki ruang penyimpanan pusaka.
Menurut dia, pada masa pandemi Korona ini, pihak Kasepuhan Adat tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Oleh karena itu, tradisi Idulfitri tahun ini digelar secara terbatas.
“Kepungan (makan bersama) tetap ada. Tapi hanya beberapa saja yang ikut. Salaman juga ditiadakan,” ucapnya. (K35-)