GANDRUNGMANGU – Lomba kreasi jilbab syar’i mengundang perhatian sejumlah pihak, dari beragam lomba yang diselenggarakan dalam menyambut Hari Santri Nasional (HSN) di Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap. Di wilayah tersebut HSN sudah diperingati sejak Sabtu (19/10).
Lomba kreasi jilbab sendiri digelar Fatayat NU Gandrungmangu di kompleks pendapa kecamatan. Pesertanya menyasar generasi muda perempuan, terutama ranting fatayat di wilayah setempat.
Masing-masing peserta lomba membawa tenaga perias. Proses rias dilakukan langsung di lokasi lomba.
Selanjutnya, mereka diberi kesempatan untuk menjelaskan konsep jilbab yang dikenakan kepada juri. Syarat terpenting, kreasi jilbab tidak melenceng dari kriteria lomba.
Panitia Lomba, Nanik Isnaniah mengatakan, ada tiga kritetia lomba, yakni keserasian kostum dengan jilbab. Kemudian style, yakni berkaitan dengan model jilbab kekinian yang tetap syar’i. Kriteria ketiga, yakni mengenai make up sederhana namun menarik.
“Lomba yang kami gelar dalam Semarak Hari Santri Nasional Keluarga Besar MWC NU Gandrungmangu ini bagian dari pesan moral bagi kalangan santriwati utamanya, dan muslimah pada umumnya. Poin terpentingnya mengenai ajakan menutup aurat,” katanya kepada Suarabanyumas.com di lokasi.
Dari kreasi jilbab yang dibuat peserta, ditemukan beragam model dan style. Ada yang membuat rias jilbab untuk kegiatan santai, resmi dan lainnya.
“Ini lomba yang menyediakan hadiah. Namun lebih dari itu, lomba menjadi ajang silaturrahmi, sekaligus berbagi pengetahuan dalam mengkreasikan jilbab kekinian, namun tetap syar’i,” katanya.
Seorang peserta yang bertindak menjadi tenaga perias, Yuliana Saputri memandang, jilbab menjadi busana penting bagi muslimah. Segala kreasi menjadi lumrah dibuat, namun tetap mengacu pada pedoman.
“Artinya, banyak kreasi yang bisa dilakukan dalam berbusana jilbab, namun tetap syar’i,” kata kader Fatayat Gintungreja itu. (tg-37)
Diskusi tentang artikel