PURBALINGGA – Sejumlah petani dari luar daerah bahkan luar pulau tertarik untuk belajar budi daya ikan dengan metode mina padi yang digarap oleh petani di Desa Gembong, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga. Pasalnya, sistem itu terbukti menguntungkan petani.
Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Supriyadi saat panen perdana mina padi dan Gebrak Gotong Royong di desa setempat, mengatakan, beberapa yang datang ke Gembong antara lain dari Banjarmasin Kalimantan Selatan, Kuningan Jawa Barat dan Bantul Yogyakarta.
“Teman-teman petani Gembong luar biasa. Baru mulai minapadi Agustus lalu, sekarang sudah panen ikan. Bahkan sekarang sudah dicontoh oleh daerah lain,” katanya.
Lebih lanjut, pihaknya berharap agar budi daya ikan sistem minapadi bisa diikuti oleh petani lain di desa setempat dan di desa lainnya.
Ketua Kelompok Tani Sri Rahayu, Udoyoko mengatakan para sudah mulai menerapkan sistem minapadi sejak Agustus lalu dengan menyebar benih ikan pada September. Meskipun ikan baru berusia dua bulan, namun hasilnya sudah bagus.
Meningkat
Menurutnya, dengan sistem ini, untuk satu hektare sawah menghasilkan ikan 1,2 ton. Satu kilo berisikan 4 sampai 5 ikan dengan berat sekitar 2,5 ons. Meskipun area sawahnya berkurang, namun tidak mengurangi produksi padi, justru meningkat.
Tahun ini lahan persawahan yang sudah menggunakan sistem minapadi seluas 10 hektare dan akan diperluas 7 hektare lagi. Hal ini diperkuat dengan pengairan yang lancar sepanjang tahunnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi inovasi para petani Gembong tersebut. Dia berharap dengan sistem minapadi, petani semakin meningkat perekonomiannya.
Pada kesempatan itu, juga diresmikan lapangan desa melalui kegiatan Gebrak Gotong Royong. Juga diberikan bantuan berupa beras kepada warga dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga. (H82)