PURWOKERTO – Para mahasiswa STMIK Widya Utama (SWU), saat ini terus didorong agar mampu mewujudkan kemandirian. Dengan begitu, diharapkan setelah lulus mereka menjadi mahasiswa andalan yang siap memasuki dunia kerja.
Wakil Ketua Bidang Umum, Keuangan, dan Kepegawaian SWU, Novita Setianti MAk, Ak,CA mengatakan, dalam setiap proses belajar mengajar, seluruh mahasiswa dituntut untuk memahami materi yang disampaikan dengan melakukan presentasi, studi kasus di lapangan secara langsung, mengikuti seminar, pelatihan, diskusi panel, dan lain-lain.
”Dalam presentasi misalnya, mahasiswa secara tidak langsung diberi bekal untuk berani bicara dan berani menghadapi pertanyaan dari rekan mahasiswa yang lain,” ungkap Novita yang juga sebagai dosen di kampus biru tersebut.
Dengan begitu, maka mahasiswa akan mempersiapkan materi presentasi dan memahami materi yang akan mereka sampaikan. Kemudian ketika mahasiswa melakukan studi lapangan, mereka akan mengerti akan kehidupan yang sebenarnya di dunia kerja.
Semakin Menarik
Menurutnya, suasana perkuliahan akan semakin hidup dan menarik ketika mahasiswa melakukan presentasi. Saat itu audiens yang juga sesama mahasiswa akan mempersiapkan pertanyaan, sehingga dalam forum diskusi akan terjadi pengembangan materi presentasi.
Dengan diberlakukannya kebijakan Mendikbud tentang Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar, saat ini mahasiswa harus semakin memiliki pengetahuan yang luas, mempunyai rasa ingin tahu tentang kejadian-kejadian yang tengah terjadi, serta dapat melihat dari berbagai sudut pandang.
”Dengan memiliki pengetahuan yang luas, mereka tidak akan mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang negatif,” terangnya.
Sementara Ketua SWU, Muh Sofi’i SE MSi menyambut baik terkait kebijakan Mendikbud tersebut, sebab mahasiswa dapat belajar secara bebas dari sekolah tinggi lain maupun mata kuliah yang mereka inginkan.
”Dengan begitu mahasiswa SWU akan semakin kaya ilmu, dan terus berinovasi, serta dapat mendayagunakan ilmu yang didapat untuk kepentingannya,” ujarnya.
Menurut dia, kampus dan dosen hanya berperan sebagai fasilitator. Peran dosen meluruskan pembahasan, bila sudah melenceng dari topik pembelajaran.
Mahasiswa diharuskan menjadi aktif dalam mempelajari dan memahami berbagai isu-isu lokal maupun nasional, sehingga pengetahuan mereka akan semakin luas dan mampu menganalisa bagaimana menempatkan diri.
”Ketika mahasiswa mempunyai nilai pengetahuan yang banyak, maka itu akan menjadi modal bagi mereka dalam menghadapi dunia kerja. Dalam hal ini, kampus berperan untuk menyiapkan ruang diskusi ketika ada pembahasan tertentu terkait dengan isu-isu baru yang sedang terjadi,” tuturnya.(H48-60)