PURBALINGGA – Masyarakat Purbalingga menggelar salat istisqa untuk meminta hujan. Salat diadakan di berbagai lokasi, termasuk di Alun-alun Purbalingga, Jumat (27/9).
Sedangkan di halaman kompleks Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) An Nur Mustajab di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, salat istisqa dilaksanakan Kamis (26/9) malam.
Salat dipimpin Pimpinan IPWL KH Supono Mustajab. Salat diikuti beberapa pasien narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi. Selain itu juga diikuti masyarakat sekitar.
“Pasien narkoba yang ikut salat ini yang dinyatakan dokter sudah hampir sembuh. Salat dilaksanakan malam karena kebetulan malam Jumat Kliwon,” katanya.
Pasien yang ikut shalat berasal dari berbagai daerah. Antara lain dari Jakarta, Bekasi, Semarang, Tegal, Sukabumi, Solo, dan lainnya. Mereka terlihat khusyu dalam salat itu.
Yang unik, sejumlah burung dan ayam dibawa dalam salat itu. Binatang-binatang itu diletakkan di dalam sangkarnya. Mereka diletakkan di depan shaf salat.
“Dalam salat istisqa ini kami membawa beberapa binatang yang juga membutuhkan air untuk kehidupan. Binatang-binatang ini juga membutuhkan hujan turun,” katanya.
Supono berharap setelah dilaksanakan salat istisqa ini Allah menurunkan hujan di wilayah Kabupaten Purbalingga. Hujan yang memberi manfaat bagi manusia, hewan dan tanaman.
Sementara dalam pelaksanaan salat istisqa di Alun-alun, Jumat (27/9) pagi, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, saat ini Indonesia termasuk Purbalingga dilanda musim kemarau yang lebih panjang menyebabkan kekeringan.
Dampak kekeringan sangat dirasakan betul oleh masyarakat, banyak sumber mata air kering, debit air sungai berkurang, kekeringan lahan pertanian yang menyebabkan gagal panen dan juga krisis air.
“Sebagai ikhtiar kita memohon segera diturunkannya hujan di bumi Purbalingga, kita laksanakan salat istisqa. Tak hanya di Alun-alun namun juga di 18 kecamatan serentak pada hari dan jam yang sama,” kata Bupati.
KH Roghib Abdurrahman selaku khatib menyampaikan, belum turunnya hujan yang menyebabkan kekeringan, kebakaran, kabut asap dan banyak dampak lainnya menyebabkan kerusakan yang melanda negeri.
“Solusi bagi beragam kerusakan yang terjadi adalah bertaubat dengan taubatan nashuha, taubat yang sebenar-benarnya dengan memperbanyak istighfar memohon ampunan kepada Allah,” katanya.(F10-60)