PURWOKERTO – Upaya penanaman pendidikan karakter pada diri siswa, sebaiknya tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga dilakukan di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Menurut Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Enas Hindasah, upaya penanaman pendidikan karakter di lingkungan sekolah dan keluarga atau masyarakat, sebaiknya berjalan bersamaan.
Menurutnya, upaya penanaman pendidikan karakter di lingkungan sekolah sudah berjalan dengan baik. Tetapi tidak didukung upaya dari masyarakat atau keluarga.
”Prinsipnya penanaman pendidikan karakter bisa dikembangkan di kelas atau lingkungan sekolah. Bahkan bisa berkembang pula di lingkungan masyarakat atau keluarga,” ujarnya, Rabu (6/11).
Sementara terkait kegiatan pendampingan penguatan pendidikan karakter yang diadakan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah dengan Dinas Pendidikan beberapa waktu lalu, dia mengatakan, kegiatan tersebut masih akan berlanjut. Bahkan hasil dari kegiatan itu juga akan dilakukan evaluasi.
Setelah mendapatkan pendampingan, lanjut dia, para guru hendaknya segera menerapkannya di lingkungan sekolah dalam kegiatan pembelajaran. Penerapannya juga tidak hanya dilakukan pada salah satu mata pelajaran (mapel) saja, tetapi di seluruh mapel.
”Mestinya dilaksanakan di semua mapel. Artinya dalam mengembangkan pendidikan karakter pada peserta didik, seharusnya dilakukan di seluruh mapel,” tambah dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Irawati mengatakan, sebenarnya upaya memperkuat pendidikan karakter di kalangan peserta didik sudah ada sejak dulu.
”Dulu upaya penanaman pendidikan karakter pernah ada, yakni melalui mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang diajarkan kepada siswa di sekolah,” jelas dia.
Namun dalam perjalanannya, mata pelajaran ini sempat dihilangkan. Padahal keberadaannya cukup penting dalam memperkuat karakter siswa.
Bahkan, dahulu setiap peserta didik mendapatkan penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) yang dilaksanakan di sekolah-sekolah.
Generasi Milenial
”Dulu upaya memperkuat pendidikan karakter sangat terasa. Bahkan tidak hanya terhadap peserta didik, penanaman pendidikan karakter juga dilakukan terhadap kalangan pegawai,” ujarnya.
Menurut dia, penguatan pendidikan karakter pada zaman sekarang sangat dibutuhkan, apalagi anak-anak sekarang merupakan generasi milenial yang akrab dengan kemajuan teknologi informasi.
Adanya kemajuan teknologi yang cukup pesat di satu sisi memberikan dampak negatif, yakni ruang bagi masyarakat untuk bersosialisasi semakin terbatas.
Oleh karena itu, kata dia, pendidikan karakter sangat dibutuhkan dan perlu ditanamkan kepada peserta didik. Implementasi penanaman pendidikan karakter di sekolah tidak hanya terdapat pada satu mata pelajaran (mapel) saja, namun di seluruh mapel yang diajarkan kepada peserta didik.
”Semestinya pendidikan karakter yang ditanamkan ke siswa tidak muncul di dalam mata pelajaran tersendiri, tetapi pada semua mata pelajaran,” ungkapnya.(H48-20)