BANJARNEGARA – Budi daya kacang macadamia mulai diinisiasi kepada petani di Banjarnegara. Setelah disiapkan pembibitan, sejumlah petani diajak kunjungan lapangan pengembangan kacang macadamia ke PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.
Rombongan juga diiringi oleh Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PBDASHL) Serayu Opak Progo, Politeknik Banjarnegara dan Kades Pegundungan Desa Pejawaran. Mereka mengunjungu dua lokasi kebun macadamia, yakni di Kebun Blawan dan Kebun Kalisat Jampit.
Kasi Evaluasi BP DASHL Serayu Opak Progo, Supriyatno mengatakan, kunjungan lapangan ini untuk menambah pengetahuan tentang pembudidayaan serta berbagai hal tentang pengembangan tanaman kacang macadamia. Pihaknya bekerja sama dengan Politeknik Banjarnegara tengah menyemai 60 ribu benih kacang macadamia integrifolia.
“Kami ingin belajar tentang pengelolaan kacang macadamia. Di PTPN XII, macadamia sudah dikembangkan sejak lama,” katanya.
Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin menyatakan, studi lapangan ini merupakan sebagai langkah yang tepat untuk memantapkan pengembangan macadamia di Banjarnegara. Dia optimistis macadamia bisa menjadi komoditas pertanian unggulan di Banjarnegara.
Wabup berharap budi daya macadamia di Banjarnegara dilakukan sungguh-sungguh. Tanaman tersebut memiliki nilai ekonomi dan konservasi sehingga pengembangan macadamia menjadi bagian dalam upaya mewujudkan Banjarnegara yang bermartabat dan sejahtera.
“Kami akan berkoordinasi dengan camat wilayah atas untuk membuat mapping komoditas, mana saja yang akan ditanami macadamia,” ujarnya.
Wakil Manajer Kebun Blawan, Mohammad Nur Shodiq mengatakan, PTPN XII mengembangkan macadamia di dua lokasi, Kebun Blawan dan Kebun Kalisat Jampit.
Awalnya, tanaman ini hanyalah tanaman sela, sebagai penaung tanaman kopi yang lebih dulu dikembangkan. “Tetapi melihat prospeknya yang bagus, macadamia mulai dikembangkan intensif,” katanya.
Dikatakan, permintaan produk kacang macadamia sangat tinggi. Sejauh ini, pihaknya belum mampu memenuhi permintaan. Karena itu, jika Banjarnegara berhasil dalam budi daya macadamia maka dapat mengisi pangsa pasar yang masih sangat terbuka. (K36-60)