BANJARNEGARA – Sebanyak 71 lulusan Politeknik Banjarnegara diwisuda di Gedung Balai Budaya, Rabu (4/9). Meski sudah lulus, alumni tetap dituntut untuk terus memiliki semangat untuk belajar,
71 wisudawan berasal dari 3 program studi, yakni Kebidanan sejumlah 47 wisudawan, Kesehatan Lingkungan 11 wisudawan dan Agroteknologi 13 wisudawan. Wisudawan dengan IPK tertinggi antara lain Sulastri (Kebidanan), Arina Dwi Saputri (Agroteknologi) dan Tegar Krismon Alex (Kesehatan Lingkungan).
Direktur Politeknik Banjarnegara Dr Tuswadi mengharapkan lulusan Politeknik Banjarnegara tetap memiliki semangat belajar di mana pun berada. Menurutnya, wisuda bukanlah akhir untuk belajar karena proses belajar seharusnya berlangsung sampai akhir hayat.
“Jangan seperti katak dalam tempurung. Milikilah daya juang dan semangat untuk terus belajar agar bisa meraih kesuksesan dan kesejahteraan hidup,” katanya.
Dikatakan, dengan semangat belajar terus menerus tersebut maka lulusan Politeknik Banjarnegara akan memiliki daya saing dengan lulusan dari perguruan tinggi lain dalam dunia kerja. Selepas wisuda, alumni tidak bersantai-santai atau malah menganggur. “Harus diisi dengan hal yang bermanfaat untuk bisa meraih cita-cita yang diidamkan seperti bekerja atau berkarir profesional,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Tuswadi mengucapkan selamat kepada para lulusan dan berterima kasih terhadap pengorbanan orang tua mahasiswa serta dosen dan karyawan Politeknik Banjarnegara atas dedikasinya dalam melayani dan mendidik hingga mahasiswa bisa menyelesaikan studi.
Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin menyampaikan, wisuda diharapkan menjadi momen kebangkitan dan semangat bagi Politeknik Banjarnegara. Dengan potensi yang ada, Politeknik Banjarnegara bisa menjadi ujung tombak dalam menyelesaikan beberapa persoalan, seperti rendahnya Ideks Pembangunan Manusia di Banjarnegara.
Wabup juga berharap Politeknik Banjarnegara bisa menangkap peluang untuk mengembangkan komoditas serta potensi lokal Banjarnegara. Salah satunya di potensi besar bidang perikanan.
“25 persen pasokan bibit ikan di Jawa Tengah berasal dari Banjarnegara. Jika saja model pembibitan bisa dilakukan di Politeknik Banjarnegara maka akan luar biasa,” tuturnya. (K36-20)