KARANGPUCUNG – Perkumpulan Peternak Akar Rumput di Desa Tayem Timur, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap mulai bersiap memfokuskan pengembangan ternak menuju ke perah kambing Sapera.
Ketua Perkumpulan Peternak Akar Rumput, Puthut Dwi Prasetyo mengatakan, fokus pengembangan perah Sapera akan dimulai di awal tahun 2020. Perah kambing mengandalkan produksi Sapera, hasil perkawinan silang antara pejantan Saanen dengan betina Etawa.
“Program di 2020 Akar Rumput akan memfokuskan pada areal susu, yakni perah Sapera,” kata Puthut Dwi Prasetyo, Senin (2/12).
Perah Sapera, lanjut dia memiliki pangsa pasar yang menjanjikan. Hal itu dihitung dari tingginya produksi susu Sapera, ditunjang dengan minat konsumen di pasaran.
Dia menyontohkan sampel perah Sapera yang sudah dilakukan, sejauh ini. Betina Sapera mampu menghasilkan dua sampai tiga liter susu per hari. Adapun hitungan produksi susu kambing Jawa Randu, umumnya berkisar satu liter per hari.
(Baca Juga: Perah Kambing Sapera Dilirik Mahasiswa Magang)
Hasil perah Sapera itu, lanjut dia laku di pasaran. Untuk satu liternya laku hingga Rp 37.500.
“Ini menjadi peluang bagus, karena di samping bisa menyediakan calon indukan, ada potensi perah yang pasarnya cukup prospektif. Karena itu, di awal 2020 kita mau fokuskan program pengembangannya,” kata dia.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa perah Sapera menjadi lanjutan inovasi. Selama ini, kelompok tersebut sukses menjadi penyedia Sapera untuk pembibitan, calon indukan maupun pedaging di sejumlah daerah. Pasarnya sudah menyasar daerah Jawa-Sumatera.
Untuk Sapera betina umur 4 bulanan, umumnya laku Rp 1,5- Rp 2 juta per ekor. “Untuk pasar Sapera mudanya juga memang cukup bagus,” kata dia.
Merujuk data kelompok, Akar Rumput membawahi belasan kelompok ternak dan tani di Kabupaten Cilacap dan sejumlah kabupaten tetangga. Total keanggotaanya berkisar 200 orang. Adapun populasi indukan dan calon indukannya berkisar 1.800 ekor. (tg-60)