PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga, saat ini masih masuk zona merah Korona dengan pasien terbanyak kelima di Jawa Tengah. Namun demikian Pemkab masih bekerja keras untuk menekan angka penyebaran.
Pasien positiv Covid-19 di Purbalingga saat ini sudah 55 orang. Dari jumlah itu, 25 orang dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal. Sedangkan 28 orang lain masih dirawat.
“Selain itu ada 20 PDP (pasien dalam pengawasan) yang meninggal sebelum diketahui status Covid-nya,” kata Bupati Dyah Hayuning Pratiwi saat memimpin tes rapid massal di empat pasar di Kabupaten Purbalingga, Kamis (28/5).
Pada kesempatan itu, Tiwi melakukan sosialisasi penggunaan masker di pasar tersebut. Sayang, Bupati Tiwi sempat kecewa karena kesadaran pedagang dan pengunjung pasar hewan dalam mengenakan masker masih rendah.
Pengunjung juga masih banyak yang berkerumun, bahkan berjubel. Padahal imbauan sudah sering dilakukan. Tiwi sempat membagikan lebih dari 1.000 masker untuk dipakai pedagang dan pengunjung.
“Di pasar hewan banyak yang tidak mengenakan masker, dan banyak pula yang masih berjubel berkerumun,” kata Tiwi.
Rapid tes juga dilakukan di Pasar Segamas, Pasar Bobotsari dan Pasar Bukateja, di pusat penjualan buah di Jalan Jenderal Soedirman dan toko penjualan alat rumah tangga di Jalan DI Panjaitan.
“Tes rapid dilakukan mendadak. Kami ambil sampel sekitar 300 orang. Hasilnya, tujuh orang diketahui reaktif,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga Drg Hanung Wikantono.
Terhadap orang yang diketahui reaktif, pihaknya langsung melakukan penelusuran kepada orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan. Pihak keluarganya juga ikut ditelusuri.
“Standar prosedur yang kami lakukan, terhadap orang yang reaktif saat tes rapid, selanjutnya diminta untuk isolasi di rumah sakit dan kemudian dilakukan test PCR (Polymerase Chain Reaction),” katanya. (H82)