PURBALINGGA – Seorang warga diobservasi di RS dr Goetheng Tarunadibrata Purbalingga, meskipun belum dinyatakan positif terjangkit Covid-19.
Direktur RSUD Goetheng Taroenadibrata Purbalingga, dr Nonot Mulyono, Minggu (15/3) saat dikonfirmasi mengatakan, pasien perempuan tersebut merupakan warga Purbalingga yang sudah lama tinggal di Depok Jawa Barat dan sedang berkunjung ke Purbalingga.
“Dia datang sendiri ke sini (RS) pada pagi hari karena mengalami sesak nafas dan suhu badan tinggi. Sekarang sedang kita observasi. Belum positif sih, kami hanya curiga saja. Kami kan waspada, karena pasien dari luar kota dan gelajanya mirip-mirip virus Korona,” katanya.
Lebih lanjut pihaknya tengah berkoordinasi dengan RS Margono Soekarjo Purwokerto selaku rumah sakit rujukan penanganan Korona untuk pengecekan tes laboratorium terhadap pasien itu.
Sementara itu, enam warga Purbalingga mengkarantina diri di rumah masing-masing selama 14 hari. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, mereka baru pulang setelah berwisata ke luar negeri.
Masing-masing dua orang dari Italia, dua orang dari Jepang dan dua dari Spanyol. Keenam warga bersikap kooperatif dengan melapor ke Puskesmas di Purbalingga. Setelah diperiksa tim medis, keenam warga tersebut dalam kondisi sehat dan suhu tubuh dibawah 38 derajat.
Meskipun dinyatakan sehat, keenam orang itu diminta tidak keluar terlebih dahulu selama dua pekan. Tim medis juga memberikan daftar nomor telepon dokter di Puskesmas untuk jaga-jaga kalau merasakan gejala demam, sesak nafas dan gejala mirip serangan virus Corona lainnya.
“Kita masih curiga belum tau positif tidak nya. Gejalanya memang mirip, pasien mengalami sesak dan suhu tubuh diatas 38 derajat,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya menghimbau kepada masyarakat Purbalingga tidak panik. Tetap beraktivitas seperti biasa, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cuci tangan pakai sabun.
“Jika merasakan atau mendengar informasi terkait gejala tersebut, segera laporkan ke fasilitas kesehatan,” katanya.
Sementara itu, Minggu (15/3) sore Pemkab Purbalingga menggelar rapat pencegahan dan penanganan Covid-19. Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan sejumlah poin hasil rapat tersebut.
Gugus Tugas
Pertama, Pemkab segera membuat gugus tugas pencegahan penyebaran Virus Covid-19. Dindikbud agar segera menerbitkan surat edaran agar sekolah mualai TK-SMA untuk diliburkan dalam dua minggu ke depan. Kemudian, kegiatan pemerintah daerah, BUMD yang melibatkan massa banyak, agar ditunda dalam dua minggu ke depan.
Kegiatan masyarakat yang melibatkan masyarakat yang diselenggarkan mandiri oleh masyarakat, diserahkan kepada penanggung jawab di masyarakat tersebut. Pemerintah sifatnya memberikan imbauan. Jika kegiatan tersebut terpaksa sekali tetap dilaksanakan, maka tetap mengacu pada protokol SOP pencegahan harus dilaksanakan yang peralatannya disediakan panitia. Acara keagaman diserahkan ke pimpinan ormas keagaman.
“Dinkes membuat edukasi, tanda-tandanya, penanganannya dan langkah-langkah untuk mencegah agar tidak menyebar. RSUD agar menyiapkan sebagai rumah sakit lini kedua, untuk bisa bersiap ruang isolasi dan sarana prasarana,” katanya.
Kegiatan apel, upacara, finger print ditiadakan. Absen dilakukan dengan manual. Di seluruh OPD, perusahaan, tempat wisata dan pasar disediakan alat pengecek suhu tubuh dan hand sanitizer. Jika suhu tubuh tinggi, yang bersangkutan untuk dipulangkan.
“Camat agar memantau warganya, jika ada yg warganya baru pulang dari luar negeri agar segera dilakukan pengecekan,” katanya. (H82-60)