PURWOKERTO – Penyusunan soal ujian sekolah (US) pada jenjang pendidikan kesetaraan, saat ini bakal distandarkan. Upaya standardisasi ini bertujuan agar naskah soal ujian yang disusun oleh para tutor dari masing-masing satuan pendidikan kesetaraan memiliki tingkat kualitas dan kesulitan yang sama.
Salah satu upaya standardisasi terhadap naskah soal ujian tersebut dengan terlebih dulu menyamakan persepsi dari para tutor. Mereka diundang untuk mengikuti pelatihan pembuatan kisi-kisi soal ujian sekolah di salah satu hotel di Baturraden, baru-baru ini.
Kabid Pembinaan Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Triasih Kartikowati mengungkapkan, pembuatan naskah soal ujian sekolah pada jenjang pendidikan kesetaraan tahun ini diserahkan ke masing-masing satuan pendidikan melalui para tutor mata pelajaran.
”Tiap-tiap satuan pendidikan diberi kewenangan untuk membuat soal ujian sekolah. Keberadaan ujian sekolah cukup penting, sebab syarat agar bisa ikut ujian nasional harus ikut ujian sekolah terlebih dulu,” jelas dia.
Kendati demikian, diperlukan adanya upaya penyamaan persepsi dalam penyusunan naskah soal ujian. Ini bertujuan agar naskah soal yang disusun di masing-masing satuan pendidikan tingkat kesulitannya tidak berbeda-beda.
Standarisasi
”Lantaran penyusunan naskah soal ujian sekolah diserahkan ke masing-masing lembaga, kami khawatir kalau tidak ada upaya standardisasi nanti pembuatan naskah soalnya menjadi asal-asalan,” terangnya.
Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan adanya persamaan persepsi dalam penyusunan kisi-kisi soal ujian sekolah. ”Minimal ada standar baku atas kisi-kisi naskah soal ujian sekolah yang disusun oleh para tutor,” terang Triasih.
Menurut dia, peserta didik pada jenjang pendidikan kesetaraan hendaknya mengikuti ujian sekolah. Pasalnya bila tidak mengikuti ujian sekolah, maka mereka tidak akan bisa lulus.
Sementara Bupati Banyumas Achmad Husein yang sempat hadir dalam kegiatan ini memberi motivasi para tutor pendidikan kesetaraan untuk tetap semangat dalam bekerja, meski kesejahteraannya saat ini masih kurang.
Para tutor yang mengajar pada satuan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Banyumas sebagian besar bukan PNS, sehingga kesejahteraan mereka masih perlu ditingkatkan.(H48-60)