BANJARNEGARA – Pemkab Banjarnegara menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan per 1 Juli hingga 30 September. Mengingat kondisi cuaca yang belum turun hujan, status tersebut diperpanjang selama 40 hari mulai 1 Oktober hingga 7 November mendatang.

Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman mengatakan, perpanjangan masa tanggap darurat kekeringan ini berdasarkan pertimbangan curah hujan yang belum signifikan memasuki bulan Oktober ini. Berdasarkan informasi dari BMKG, curah hujan masih rendah sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan air.

“Sumber mata air belum pulih karena curah hujan masih rendah,” katanya, Jumat (4/10).

Menurutnya, dengan kondisi tersebut maka diperkirakan permintaan air bersih dari warga masih akan berlangsung. Meski demikian, jumlah desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih kemungkinan akan berkurang. “Kami masih akan terus melayani permintaan air bersih dari warga,” ujarnya.

Arief menjelaskan, data terakhir hingga Jumat (4/10), total pengiriman air bersih yang dilakukan oleh BPBD Banjarnegara sejak status siaga kekeringan ditetapkan sebanyak 836 tangki, atau setara 4,18 juta liter. Wilayah cakupan pengiriman air bersih meliputi 29 desa yang tersebar di 10 kecamatan.

Pengiriman air bersih dilakukan dengan 5 unit truk tangki dari BPBD, PMI dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Bahkan, pengiriman air bersih dilakukan hingga malam hari. “Hari ini, kami mengedrop air sebanyak 12 truk tangki atau 60.000 liter air ke 5 desa. Paling banyak Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja sebanyak 4 truk tangki,” paparnya.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan kalangan dunia usaha yang ikut membantu air bersih kepada warga yang membutuhkan. (K36-60)