BANYUMAS – Calon musisi dari Jurusan Seni Musik Populer SMKN 3 Banyumas diuji secara ketat untuk mainkan berbagai alat musik. Hal ini dilakukan untuk mengukur kompetensi siswa dalam hal bermusik.
Tak main-main, para penguji merupakan musisi Purwokerto yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Bukan hanya memberi penilaian, mereka juga memberikan masukan pada penampilan para musisi pelajar tersebut.
Guru Jurusan Seni Musik Populer, Evan Bastian menjelaskan, ujian tersebut diadakan untuk menampilkan hasil pembelajaran siswa selama tiga bulan. Selain intuk menampilkan hasil pembelajaran, acara menguji talenta para siswa serta melatih percaya diri tampil di depan umum.
“Karena itu kami juga menghadirkan orang tua siswa dan musisi-musisi Banyumas. Secara keseluruhan, siswa kelas X , XI, XII Jurusan Musik Populer membawakan 41 lagu karya mancanegara dan Indonesia.” kata dia, baru-baru ini.
Adapun pada ujian tersebut, panggung sengaja dikemas sebuah pentas. Materi ujiannya, drum, keyboard dan combo band. Penampilan siswa dibanjiri pujian dan kritikan dari penguji dan musisi yang hadir.
“Masih kelas X sudah dapat bermain keren apa lagi kalau sudah lulus,” ujar Carolina Deviana Putri salah satu penguji.
Mampu Berbicara
Namun Putri juga memberi masukan agar para penyaji harus lebih menguasai panggung dan dapat mengolah mimik agar penampilannya lebih menarik.
Personil band reggae Jhony Freedom, Reno juga memberikan harapan, dari Banyumas muncul potensi yang mampu berbicara musik di kancah dunia.
“Acara ini bagus untuk menguji mental siswa dan menjadikan mereka bibit musisi dari Banyumas maupun di Indonesia, bahkan internasional,” ujar keybordis Jhony Freedom ini.
Berbeda dari yang lain, pada evaluasi pertunjukan ‘Gendhit Bues’ lebih menekankan agar siswa tidak hanya belajar memainkan alat musik saja tetapi belajar memahami sound system.
“Kesulitan teknis dalam sound system atau trouble harus dapat diatasi sendiri oleh seorang musisi,” tambahnya.
Kepala SMKN 3 Banyumas, Gunarso berharap, acara ini dapat digelar secara rutin kedepan agar siswa tetap mendapat wadah untuk mengekspresikan kreasi mereka, tidak hanya dalam proses pembelajaran di sekolah tetapi nantinya siswa akan mendapatkan pengalaman untuk bekal mereka di dunia industri kelak. (K35-37)