BANJARNEGARA – Badan Geologi Kementerian ESDM menerjunkan tim tanggap darurat ke Banjarnegara. Tim tersebut meninjau sejumlah lokasi yang sebelumnya terjadi longsor untuk mengidentifikasi sekaligus memetakan wilayah bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman mengatakan, Tim Geologi datang ke Banjarnegara untuk melakukan identifikasi di sejumlah lokasi longsor.
“Ada beberapa lokasi yang akan ditinjau, yakni Desa Majatengah Kecamatan Banjarmangu, Desa Giritirta Kecamatan Pejawaran, Desa Sokaraja Kecamatan Pagentan, dan jika memungkinkan Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan,” katanya, ditemui Kamis (27/2).
Menurutnya, penelitian yang dilakukan Tim Geologi akan disimpulkan dan menjadi dasar dan rekomendasi untuk penanganan daerah longsor. Seperti halnya di Desa Majatengah yang mengalami tanah gerak pada Kamis (20/2) lalu yang menyebabkan 5 rumah rusak dan penghuninya terpaksa diungsikan.
“Hasil dari Tim Geologi akan menjadi dasar, apakah memang harus direlokasi, lalu lokasi mana yang aman untuk hunian baru,” ujarnya.
Dikatakan, pemerintah desa Majatengah sudah menyiapkan lokasi untuk relokasi. Namun pihaknya belum memutuskan karena hal tersebut juga perlu didasari dengan hasil kajian dari tim Geologi.
Terkait intensitas hujan yang mulai meningkat dalam beberapa hari terakhir, Arief mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang berada di daerah rawan longsor. Warga diminta untuk selalu memantau kondisi alam dan tanda-tanda akan terjadinya longsor, misalnya munculnya retakan tanah yang tidak wajar, pintu sulit dibuka karena tiang tidak tegak, pohon atau tiang listrik miring, dan lainnya.
“Jika muncul tanda-tanda itu, segera menyelamatkan diri dan menghubungi petugas atau pemerintah desa,” ujarnya.
Pihaknya juga meyiagakan petugas 24 jam untuk memantau situasi sekaligus melakukan tindakan darurat jika terjadi longsor. (K36-52)