BANJARNEGARA – Sejumlah pasien gangguan jiwa terpaksa menghentikan jadwal periksa rutin ke rumah sakit di masa pandemi korona ini. Padahal, pengobatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) seharusnya tidak terputus.
Menyikapi kondisi ini, Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara menerjunkan tim medis untuk jemput bola mendatangi pasien gangguan jiwa. Tim dipimpin langsung oleh dr Seno Bayu Aji SpKj didampingi perawat, apoteker, dan tenaga manajemen RSI. Mereka meyambangi satu per satu ODGJ yang berstatus rawat jalan.
“Layanan jemput bola ini kami lakukan agar proses pengobatan pasien tidak terputus. Karena, selama wabah korona ini masyarakat jadi takut ke rumah sakit, termasuk mengantarkan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa,” kata dr Seno, Senin (13/4).
Dikatakan, pihaknya berusaha memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, salah satunya dengan mendatangi langsung rumah pasien. Meskipun, sebenarnya masyarakat tidak perlu takut untuk kontrol atau berobat ke RSI karena pasien infeksius dan non infeksius sudah dipisahkan.
“Kami justru khawatir dengan adanya wabah korona, pasien gangguan jiwa berhenti konsumsi obat. Karena, konsumsi obat bagi ODGJ ini tidak boleh terputus, dalam kondisi apapun mereka harus konsumsi obat dengan teratur,” katanya.
Dikatakan, kunjungan pasien akan terus dilakukan untuk memantau perkembangan pasien. RSI Banjarnegara juga bekerja sama dengan puskesmas, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan aparat desa. “Kami terus berupaya dan berusaha untuk melakukan kegiatan serupa secara periodik, mingguan maupun bulanan,” tuturnya. (K36-)
Diskusi tentang artikel