BANJARNEGARA – Sebanyak 9 film dokumenter masuk ke meja juri Lifedocfest 2020. Sebagian besar film yang masuk merupakan karya ekstrakurikuler film dan komunitas film di Banjarnegara.
Lifedocfest merupakan salah satu kegiatan untuk memeriahkan Napak Tilas Rute Gerilya Banjarnegara Berjuang. Acara tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi bagi pegiat film di Banjarnegara untuk terus berkarya.
Ketua Dewan Juri Lifedocfest, Aziz Arifianto mengatakan 9 karya film yang bersaing sudah menenuhi tema yang diberikan panitia. Karya tersebut berasal dari ekstrakurikuler film sekolah, komunitas film dan umum. “Secara umum, terlihat peserta sudah mampu membaca tema dan ketentuan dari panitia. Tentu, persaingannya semakin ketat,” katanya.
(Baca Juga : Lifedocfest Meriahkan Napak Tilas Rute Gerilya )
Selain Aziz, bertindak sebagai juri dalam Lifedocfest yakni praktisi film Bayu Kusuma Aji, kreator videografi Muhammad Albar dan Heni Purwono dari Yayasan Sahabat Muda Indonesia.
Bayu mengatakan, peserta sudah mampu membaca tema dan hasil akhirnya sudah bagus. Namun, dari sisi referensi dan riset dinilai masih kurang. “Dalam film dokumenter, modal utamanya adalah riset. Mungkin ini karena pandemi dan waktu yang cukup singkat. Jadi, kami melihat kurang dalam,” ujarnya.
Di tengah pandemi Covid-19, Festival Film Dokumenter bertajuk Lifedocfest ini menjadi hal yang baru dalam perhelatan tahunan Napak Tilas Rute Gerilya Banjarnegara Berjuang periode XXVII tahun 2020. Napak Tilas Rute Gerilya Banjarnegara Berjuang merupakan agenda rutin besuta Sekretariat Bersama Pecinta Alam (Sekber PA) Banjarnegara dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banjarnegara.
Festival ini terdiri dari kompetisi film dokumenter dan juga pemutaran film. Lifedocfest diharapkan menjadi media untuk menumbuhkan jiwa kreativitas, nasionalisme dan patriotisme khususnya bagi generasi muda.(cs-)
Diskusi tentang artikel