BATURRADEN -Atraksi wisata budaya Garebeg Sura Baturraden akan digelar di kawasan Baturraden, Minggu (22/9). Ajang ini dibuka dengan pawai budaya dari Wanawisata Baturraden menuju ke Lokawisata Baturraden.
Kepala Dinas Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, pawai budaya, kirab tenong dan gunungan dimulai pukul 09.00 dari Wanawisata Baturraden. Setelah rebutan gunungan, dilanjutkan doa bersama dan sedekah bumi di dalam Lokawisata Baturraden.
”Ajang ini merupakan rangkaian Festival Baturraden yang sudah dimulai sejak 19 September. Puncaknya gelaran Garebeg Sura sebagai ikon utama,” katanya, saat membuka Pameran Pembangunan Produk Atraksi Wisata Non Fisik rangkaian Festival Baturraden 2019 di kompleks Terminal Baturaden, Banyumas, Kamis (19/9).
Pada 21-22 September, 300 peserta dari berbagai daerah mengikuti camping sura di Wanawisata Baturraden. Mereka juga dilibatkan untuk menyaksikan gelar budaya masyarakat.
(Baca juga: Persiapan Garebeg Sura Baturraden 80 Persen)
Asis berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan daya tarik wisata serta lama tinggal wisatawan di Banyumas, khususnya Baturraden. Sebab, perhelatan ini merangkai beberapa pementasan seni dan budaya.
Selain pawai dan rebutan gunungan hasil bumi, gelaran Garebeg Sura masih dilanjutkan dengan pagelaran wayang ruwatan Ki Dalang Daryono. Acara itu digelar di kawasan Terminal Baturraden.
Kegiatan ini melibatkan masyarakat dari 12 desa penyangga Baturraden, Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturraden (PMPB) hingga pelaku wisata dari berbagai asosiasi.
(Baca juga: Potensi Wisata Baturraden Belum Disentuh )
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengembangan Kawasan Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Hendrawan mengatakan, kawasan Baturraden membutuhkan pengembangan produk atraksi wisata non fisik sebagai pendukung. Produk itu meliputi atraksi seni budaya, kerajinan, kuliner, penginapan, dan produk-produk kreatif lainnya.
”Intinya 3 A, atraksi, amenitas dan aksesibilitas. Gelar budaya ini salah satu unsur, yaitu atraksi. Tujuannya untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan di Baturraden,” ujarnya.(K35-60)