BANJARNEGARA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menggelar rapat koordinasi (rakor) kebencanaan kesiapsiagaan banjir, tanah longsor, dan angin kencang, Senin (25/11). Rakor yang diikuti berbagai pemangku kepentingan ini untuk mensinergikan langkah dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Sekretaris Daerah Pemkab Banjarnegara Indarto dalam sambutan yang dibacakan Asisten Sekda Bidang Administrasi Tien Sumarwati menyatakan, potensi ancaman bencana pada masa transisi musim ditandai dengan angin kencang, suhu ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi.
“Banjarnegara masuk musim hujan pada bulan November ini, sedangkan puncaknya pada Januari-Februari mendarang,” katanya, kemarin.
Menurutnya, rakor ini merupakan upaya untuk mensinergikan semua OPD, dunia usaha dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Seluruh OPD yang terkait harus cepat respons jika terjadi bencana tidak perlu menunggu perintah. Tidak perlu menunggu perintah, segera lakukan langkah penyelamatan dan evakuasi.
“Selama ini kita sudah cukup baik dalam merespons kejadian bencana,” ujarnya.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo menambahkan, kesiapsiagaan dibutuhkan dalam upaya mengurangi risiko dampak bencana. Seperti diketahui, sebagian wilayah Banjarnegara rawan longsor dengan kategori menengah dan tinggi.
Rawan Longsor
Berdasarkan data, dari total 278 desa dan kelurahan di Banjarnegara, 199 desa di antaranya dipetakan rawan longsor. Karena itu, pihaknya juga mengimbau warga untuk lebih waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan.
“Kami sudah melatih dan membentuk Desa Tangguh Bencana di beberapa desa, sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam mengantisipasi terjadinya bencana,” terangnya.
Pihaknya terus berupaya menanamkan budaya siap selamat dan sadar bencana. Selain pembentukan Destana, BPBD juga merintis Sekolah/Madrasah Aman Bencana, sosialisasi dan simulasi kebencanaan ke sekolah-sekolah serta pelatihan sukarelawan. Lebih dari itu, pihaknya juga mensosialisasikan upaya pencegahan dengan melakukan penghijauan di lahan kritis.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Agus Haryono menambahkan, Pemkab Banjarnegara belum mengeluarkan status siaga bencana banjir, longsor dan angin kencang. Meski demikian, pihaknya selalu waspada untuk mengantisipasi berbagai kejadian bencana.
Salah satunya, melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) BPBD yang siap menerima laporan bencana 24 jam dari warga. (K36-60)