PURWAREJA KLAMPOK – Siswa SMK HKTI 1 Purwareja Klampok berhasil membuat camilan sehat berbahan baku daun kelor. Daun kelor merupakan tanaman khas tropis yang kaya zat antioksidan, vitamin dan alkaloid yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus, termasuk korona (Covid-19).
Daun kelor diolah menjadi camilan kekinian antara lain kue nastar, kue cokelat, dan minuman thai tea. Selain itu, siswa jurusan Farmasi SMK HKTI 1 Purwareja Klampok juga membuat minuman sari rempah yang berkhasiat untuk meningkatan sistem imun tubuh.
“Daun kelor mengandung banyak antioksidan dan alkaloid untuk meningkatkan imun tubuh yang dapat menangkal penyakit dari virus. Termasuk korona,” kata Kuni Nafiatul, salah satu siswa yang membuat thai tea daun kelor.
Menurutnya, thai tea saat ini menjadi salah satu minuman yang digemari anak muda. Sehingga diharapkan, olahan thai tea daun kelor mudah diterima generasi kekinian. Saat ini, produk olahan tersebut juga sudah dijual kepada siswa dan masyarakat sekitar dengan harga Rp 5.000 per gelas plastik.
Produk minuman segar lain yang dibuat siswa SMK HKTI 1 Purworejo Klampok yakni membuat minuman sari rempah, dari bahan kunyit, jahe, serai, kencur, kapulaga, dan kurma. Seperti halnya daun kelor, minuman rempah ini juga mengandung banyak khasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Guru Pembimbing, Astri Indrasari menuturkan, praktik pembuatan makanan dan minuman ini masuk dalam pelajran kewirausahaan. Sehingga, selain siswa praktik produksi juga berlatih untuk memasarkan produk.
“Kami sangat mendukung kreativitas siswa ini, apalagi ini (menyehatkan),” katanya.
Apresiasi
Kepala jurusan farmasi SMK HKTI 1 Purworejo Klampok Yoga Bagus Wicaksana menyatakan sangat mengapresiasi ide-ide dan karya siswanya. Apalagi, kreasi mereka memanfaatkan bahan baku lokal yang sudah teruji khasiatnya.
“Misalnya minuman sari rempah, yang sebagian besar bahan bakunya mengandung banyak curcumin yang dari beberapa penelitian dapat menangkal virus,” ujarnya.
Pihaknya akan terus mendukung kreativitas siswa untuk mengaplikasikan pelajaran yang diterima di kelas menjadi sebuah produk yang bisa bermanfaat dan diterima masyarakat. Apalagi, karya siswa tersebut juga dapat mengangkat potensi lokal.
“Kami memang punya misi untuk memasyarakatkan jamu melalui produk-produk yang mudah dikonsumsi masyarakat,” ujarnya. (K36-60)