BANYUMAS-Di tengah polemik fenomena ‘mendadak sastra’ di Banyumas, gerakan kepenulisan dari peminat sastra dari wilayah pinggiran makin menggeliat. Dengan berkomunitas mereka mengumpulkan karya tulis dan menerbitkannya secara kolektif.
Sabtu (7/3) besok, peluncuran buku berjudul Sastra Pinggiran yang menampung tulisan 90 penulis dari eks karesidenan Banyumas dan kota lainnya di Balai Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang. Selain sebagai arena baca puisi, acara tersebut juga menjadi tempat ajang bertemu dan berbagi cerita dari para penulis yang beraneka latar belakang profesi.
Penggagas kegiatan yang juga pegiat Komunitas Orang Pinggiran Indonesia (KOPI), Wanto Tirta mengatakan acara ini menjadi salah satu bukti ikhtiar komunitas masyarakat untuk selalu menggaungkan literasi untuk semua kalangan. Literasi dalam hal ini sastra adalah milik semua orang tanpa kenal kelas ekonomi, profesi dan sebagainya.
“Dalam peluncuran buku ini, sekaligus menjawab bahwa tidak semua buku diproduksi untuk mengejar angka kredit. Karena dalam ketentuan angka kredit, buku yang dinilai itu maksimal ditulis empat orang dan sesuai dengan kapasitas keilmuan guru tersebut. Tidak semua guru menulis untuk mengejar angka kredit,” kata pria yang karyanya telah terkumpul di berbagai antologi.
Tingkatkan Kualitas
Peluncuran kumpulan tulisan berjudul Sastra Pinggiran ini, kata Wanto menjadi bagian upaya menjadikan sastra yang inklusif dan humanis. Iapun berharap kepada para kritikus sastra untuk bisa terus menjalankan perannya sebagai pendorong kualitas sastra. Ia juga berharap para peminat sastra untuk bisa terus belajar menulis dan meningkatkan kualitas sastra.
“Dalam ‘Sastra Pinggiran’ ini semua belajar menulis dengan segala kemampuannya. Ke depan semoga ikhtiar ini bisa dilanjutkan kembali dengan kurasi yang lebih baik sehingga semakin layak dihadirkan kepada pembaca,” jelas Wanto, yang kondang dengan sebutan Presiden Geguritan.
Penulis sekaligus jurnalis dari Majalas Ancas, Hamidin Krazan berharap peluncuran buku ini menjadi kebahagiaan para penulis pemula dari berbagai latar belakang profesi ini. Peluncuran buku ini rencananya juga akan dihadirkan Budayawan Ahmad Tohari dan Bunda Literasi Banyumas, Erna Sulistyawati Husein.
“Kami mengapresiasi langkah dari KOPI dan Satria Publisher yang menggelar acara ini. Di tengah ramainya polemik ‘mendadak sastra dan kurasi sastra’ diharapkan acara ini semakin meramaikan dan mendorong iklim kesusatraan di wilayah Banyumas,”jelasnya.(K37-)